Tidak Ada Murid Yang "Bodoh" : Guru sebagai Fasilitator Pendidikan yang Adil

Semua orang memiliki kemampuan dan keunikannya masing-masing, termasuk pelajar. Keberagaman ini tercermin dari bagaimana keadaan murid selama di kelas. Ada yang belajar dengan hapalan, ada yang lebih fokus dengan catatan, ada pula yang konsen kalau materi melalui audio, dan beragam cara belajar lainnya. Lalu terdapat pula yang hebat di matematika, ada juga yang berbakat dalam seni budaya, dan beragam spesialisasi yang dimiliki masing-masing murid.

Dec 1, 2023 - 03:39
Nov 8, 2023 - 04:49
 0
Tidak Ada Murid Yang "Bodoh" : Guru sebagai Fasilitator Pendidikan yang Adil
ilustrasi oleh freepik

Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda, termasuk di antara para pelajar. Keberagaman ini tercermin dalam berbagai cara pelajar menyerap, memproses, dan memahami materi pelajaran. Ada yang memahami dengan metode hapalan, ada yang lebih fokus pada pencatatan, dan ada yang lebih responsif terhadap materi melalui pendekatan audio atau metode lainnya. Keberagaman ini juga berlaku dalam aspek kemampuan dan minat pelajar, seperti kemampuan dalam matematika atau bakat seni budaya. Meskipun demikian, penting bagi guru untuk mengakui dan merangkul keberagaman ini dan tidak "memilih-milih" dalam memberikan bantuan dalam pembelajaran. Ini karena pendidikan adalah hak asasi setiap individu.

Tidak peduli seberapa lambat atau cepat seorang murid dalam memahami materi, guru tidak boleh mengeksklusi mereka atau memberi perlakuan diskriminatif. Memilih untuk tidak mengajar ulang kepada murid yang mungkin disebut sebagai "slow learner" adalah tindakan yang tidak hanya tidak etis tetapi juga tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan yang adil. Semua pelajar harus diberi kesempatan yang sama untuk memahami dan menguasai materi pelajaran. Mencoba untuk memahami mengapa seorang murid mungkin perlu lebih banyak waktu untuk memahami materi tertentu daripada yang lain adalah langkah yang bijak. Ini tidak boleh dilihat sebagai kelemahan atau kebodohan, karena setiap individu memiliki keunikan dalam hal kemampuan belajar.

Guru harus senantiasa membantu setiap murid, terlepas dari tingkat kemampuan mereka. Apakah seorang murid memiliki kesulitan dalam satu mata pelajaran atau lebih, guru harus tetap berusaha membantu mereka. Jangan pernah memberikan label kepada seorang murid hanya karena mereka lemah dalam satu pelajaran tertentu. Memang benar bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Seorang murid yang mungkin lemah dalam matematika bisa sangat cerdas dalam bahasa atau bidang lain. Oleh karena itu, guru yang bijak akan fokus pada kekuatan murid dan akan berusaha membantu mereka mengatasi kelemahan mereka.

Semua murid berhak menerima pendidikan yang berkualitas, dan guru memiliki peran kunci dalam memberikan pendidikan ini. Terlepas dari seberapa sulit tugas ini, guru harus memastikan bahwa setiap murid menerima bantuan yang mereka butuhkan. Jika seorang murid lambat dalam memahami mata pelajaran tertentu, guru harus menyediakan bantuan tambahan, seperti kelas tambahan atau pelatihan khusus, agar murid tersebut dapat mengatasi hambatan tersebut. Lebih penting lagi, guru harus mencoba berbagai metode pembelajaran yang berbeda untuk memastikan bahwa semua murid dapat memahami materi. Ini termasuk mengulang kembali materi dasar yang menjadi pondasi bagi pembelajaran selanjutnya.

Penting bagi guru untuk memahami keberagaman kemampuan dan preferensi belajar murid. Sebagai pendidik, mereka harus berupaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan berbagai kebutuhan ini. Guru harus memahami bahwa setiap murid ingin mendapatkan ilmu dan pengembangan mereka di sekolah. Tugas guru adalah menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu, sekaligus memberikan kesempatan bagi semua murid untuk tumbuh dan berkembang. Dengan cara ini, guru dapat menyikapi keberagaman kemampuan murid dengan bijak dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dalam pendidikan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia