Sarapan, Awal yang Baik Untuk Kemajuan Pendidikan
Jika ingin mulai belajar, pastikan badan dan psikis juga siap. Salah satu caranya ya dengan mulai sarapan. Walaupun agak sulit dipercaya, tetapi sarapan punya peran penting bagi murid dalam pembelajaran mereka. Pasalnya sarapan bukanlah sebatas makan untuk mengisi kekosongan perut dipagi hari, lebih dari itu sarapan dapat memberikan tenaga bagi tubuh untuk beraktivitas sepanjang hari
Memulai hari dengan sarapan bukan hanya soal mengisi perut, tapi juga tentang mempersiapkan badan dan pikiran untuk belajar. Sarapan memiliki peran krusial bagi murid dalam proses pembelajaran mereka. Lebih dari sekadar kebutuhan perut, sarapan memberikan energi bagi tubuh untuk beraktivitas sepanjang hari. Namun, disayangkan banyak pelajar yang melewatkan sarapan karena berbagai alasan seperti keterbatasan waktu, takut sakit perut, atau sekadar malas. Kebiasaan ini, seharusnya berubah karena berkaitan erat dengan upaya memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM) negara.
Pembangunan SDM tak terlepas dari asupan makanan yang baik, khususnya bagi anak-anak. Salah satunya adalah sarapan. Pada malam hari, manusia makan, dan di pagi hari, tubuh membutuhkan energi melalui sarapan. Jika murid tidak sarapan, aktivitas di sekolah akan terganggu karena tubuh kekurangan gizi dan tenaga, yang menjadi masalah utama pada anak usia sekolah.
Konsentrasi di sekolah erat kaitannya dengan asupan makanan. Otak membutuhkan energi dari gula darah yang didapat dari sarapan. Oleh karena itu, melewatkan sarapan tidak dianjurkan karena akan mengganggu fokus belajar dan bahkan berisiko pada aktivitas fisik seperti olahraga, dengan risiko terburuknya pingsan saat beraktivitas.
Maka dari itu, pentingnya sarapan perlu disosialisasikan, terutama kepada orang tua. Mereka perlu menyediakan sarapan bergizi untuk anak-anak dengan protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi pertumbuhan. Namun, terdapat tantangan saat anak sudah terbiasa tidak sarapan, membuatnya sulit untuk menerima sarapan. Orang tua dapat mencoba dengan sarapan yang sederhana seperti roti dan mengajak anak untuk mengonsumsinya walau sedikit.
Namun, bukan hanya tanggung jawab orang tua saja. Pemerintah, melalui dinas kesehatan, dapat melakukan kampanye kepada ibu-ibu tentang pentingnya sarapan bagi anak-anak. Selain itu, NGO dan perguruan tinggi juga dapat turut serta dalam membantu menyadarkan akan pentingnya sarapan dan memastikan anak mau untuk sarapan.
Sarapan bukan hanya soal mengonsumsi makanan di pagi hari, tetapi juga tentang membangun generasi unggul. Dari energi yang didapat, murid dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan mendukung tumbuh kembang mereka. Sarapan yang baik adalah investasi dalam mencetak generasi emas Indonesia.
What's Your Reaction?