Bolos, Penyakit Menahun Siswa Indonesia

Bolos sekolah merupakan salah satu bentuk kenakalan pelajar yang sayangnya sering terjadi. Apa pun alasan di baliknya, bolos adalah tindakan yang tidak boleh dibiarkan karena dapat membuat murid malas dan merugikan diri mereka sendiri. Saat banyak orang yang kurang beruntung berharap bisa bersekolah, masih ada saja murid yang memilih untuk bolos dan menyia-nyiakan kesempatan berharga untuk menuntut ilmu. Terlepas dari alasannya, bolos adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan, karena dengan sengaja meninggalkan kewajiban belajar, seolah-olah mempermainkan pendidikannya.

Bolos dapat dijelaskan sebagai perilaku ketidak hadiran di sekolah dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah. Alasan bolos bervariasi, mulai dari rasa malas, ketidakselesaian pekerjaan rumah, hingga lebih memilih bermain. Apapun alasannya, ini adalah perilaku yang tidak dapat dibiarkan berlangsung. Orang tua mengorbankan banyak hal untuk menyekolahkan anak-anak mereka dengan harapan mereka dapat meraih kesuksesan. Sekolah seharusnya menjadi tempat pendidikan yang membantu murid menjadi cerdas dan berperilaku baik. Namun, semua upaya ini akan sia-sia jika murid memilih untuk bolos. Saat murid bolos, sekolah tidak lagi memiliki arti, karena tidak ada murid yang hadir untuk mengikuti pelajaran. Bolos juga dapat menjadi awal dari perilaku buruk lainnya. Pertama, ketika murid bolos, ada kemungkinan besar mereka akan berbohong, terutama jika bolosnya dilakukan untuk bermain. Ketika ditanya oleh orang tua, mereka mungkin akan menciptakan alasan palsu seperti kelasmu dibatalkan. Bolos bukan hanya masalah sepele, karena jika tidak ditangani, karakter buruk ini akan menjadi kebiasaan yang terbawa hingga masa dewasa.

Tidak ada alasan yang dapat melegitimasi bolos sekolah. Bahkan ketika seorang murid sakit atau memiliki keperluan mendesak yang mengharuskannya untuk tidak masuk sekolah, bolos tetap tidak diperbolehkan. Namun, ada tindakan yang bisa diambil untuk mengatasi masalah bolos ini:

1. Memperketat Izin untuk Tidak Masuk Sekolah: Sebenarnya tidak ada larangan mutlak bagi murid untuk tidak menghadiri sekolah selama ada alasan yang benar. Sakit dan izin (misalnya untuk kegiatan yang disetujui sekolah) adalah dua alasan yang diperbolehkan, selama ada bukti yang jelas. Sebagai contoh, untuk alasan sakit, surat dari dokter atau instansi kesehatan harus dilampirkan. Penting untuk memastikan bahwa izin ini tidak disalahgunakan.

2. Hukuman untuk Pelajar yang Sering Bolos: Jika seorang murid sering bolos, guru harus menyelidiki alasan di baliknya. Jika kebiasaan ini terjadi berulang kali, orang tua atau wali murid harus dihubungi. Jika perilaku ini tidak berubah, pertimbangkan untuk mengeluarkan murid dari sekolah. Bolos sekolah adalah perbuatan sia-sia, dan jika seorang murid tidak ingin hadir, tidak ada alasan bagi sekolah untuk tetap mempertahankannya.

3. Penguatan Pengawasan di Sekolah: Terkadang, murid mungkin hadir di sekolah, tetapi bolos pada jam tertentu. Di sini, peran penjaga sekolah dan pengawas sangat penting. Mereka dapat membantu memeriksa titik-titik yang rentan digunakan murid untuk melarikan diri.

Bolos sekolah adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan tegas. Ini tidak hanya merugikan murid secara pendidikan, tetapi juga membentuk karakter buruk yang dapat membawa dampak negatif dalam kehidupan mereka. Semua pihak, mulai dari orang tua hingga sekolah, harus berperan aktif dalam memastikan bahwa anak-anak menghargai kesempatan belajar mereka dan tidak membolos.