Di Hadapan Mendikdasmen, APKASI dan Adiluhung Sampaikan Telah Tingkatkan Mutu Ribuan Guru dan Siswa 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menerima audiensi APKASI dan Yayasan Adiluhung Nusantara.

May 22, 2025 - 15:40
 0
Di Hadapan Mendikdasmen, APKASI dan Adiluhung Sampaikan Telah Tingkatkan Mutu Ribuan Guru dan Siswa 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menerima audiens APKASI dan Yayasan Adiluhung Nusantara.

SahabatGuru, Jakarta - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara telah membantu meningkatkan kualitas guru dan siswa demi kemajuan pendidikan nasional yang lebih baik. Hal itu disampaikan saat APKASI dan Adiluhung beraudiensi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti. 

Mendikdasmen menerima audiensi APKASI dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara di kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025. Dalam audiensi itu Himmatul Hasanah, staf ahli APKASI bidang pendidikan, menyampaikan bahwa selama 13 tahun ini asosiasi pemerintah kabupaten bersama Adiluhung telah hadir untuk meningkatkan mutu guru dan siswa di berbagai daerah atau lebih dari 300 kabupaten. 

Program peningkatan kualitas guru dan siswa itu yang sudah berjalan selama belasan tahun itu sama sekali tidak menggunakan anggaran AP

BN. Tak berhenti di situ, APKASI melalui Yayasan Adiluhung saat ini menginisiasi Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D). 

"Selama 13 tahun, APKASI melalui Yayasan Adiluhung telah hadir untuk meningkatkan mutu guru dan siswa. Yang terbaru,  Adiluhung menginisiasi Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah yang menyasar siswa SMA, SMK, dan juga guru," kata Himmatul. 

Dalam audiensi itu, Himmatul menjelaskan bila program beasiswa khusus untuk guru bisa bersinergi dengan pemerintah daerah. Pasalnya banyak temuan guru di daerah yang ternyata belum lulus sarjana atau S-1. Dia menyoroti pentingnya mendukung para guru yang belum menyandang gelar S-1 agar memenuhi syarat untuk sertifikasi dan peningkatan karier.

"Padahal syarat guru bersertifikat atau mendaftar di P3K itu wajib S-1. APKASI mendorong bupati dan pimpinan daerah agar menyekolahkan guru-guru mereka untuk mengambil gelar S-1 melalui program beasiswa, terutama mereka yang sudah mengajar 5 sampai 10 tahun," ujarnya. 

Bagi guru yang mengambil program beasiswa, mereka bisa kuliah dengan sistem RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) di kampus ternama. Para guru juga mendapat pendampingan sehingga mereka bisa selesai kuliah tepat waktu. 

"Kami juga mendampingi dan memfasilitasi guru saat kuliah, memastikan mereka lulus tepat waktu, dan memastikan anggaran pemerintah bermanfaat serta tepat sasaran," kata Himmatul lagi. 

Lebih lanjut, Himmatul, menuturkan APKASI dan Adiluhung juga berperan mendampingi, memfasilitasi para guru untuk berkuliah di kampus-kampus ternama. Yayasan turut mendampingi guru-guru agar lulus tepat waktu. Dengan demikian anggaran yang dikeluarkan pemerintah tepat sasaran serta bermanfaat untuk kabupaten dan guru.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Abdul Mu’ti menyambut positif dan memberi apresiasi dengan upaya APKASI dan Adiluhung dalam meningkatkan kompetensi dan kualifikasi guru. Mendikdasmen juga menyampaikan kemunginkan rencana kerjasama antara Kemendikdasmen dan kedua stakeholder ini.

"Alhamdulillah sudah berlangsung pertemuan dengan APKASI dan Yayasan Adiluhung untuk rencana kerjasama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya dalam peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru," kata Abdul Mu'ti. 

"Mudah-mudahan nanti bisa ditindaklanjuti dalam bentuk MOU untuk bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan melalui kualitas para guru sebagai agen pembelajarannya," ujar Mendikdasmen.

Menteri menekankan pemerintah telah membuka ruang bagi guru untuk terus berkembang. Salah satunya melalui program Hari Belajar Guru. 

"Guru tidak harus mengajar 24 jam. Minimal 16 jam per minggu. Sisanya bisa dimanfaatkan untuk pelatihan atau pendampingan murid—baik akademik, minat, atau aspek personal. Ini bagian dari penguatan pendidikan karakter," katanya. 

Sementara, Ketua Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara Siti Nur Khayati menuturkan fenomena banyak guru di daerah yang belum meraih jenjang S1.

"Masih banyak guru di daerah kami yang belum S1. Ini yang perlu menjadi perhatian kita," ucapnya.

Di sisi lain, Suyoto mengatakan saat menjabat sebagai Bupati Bojonegoro mendorong salah satu perusahaan energi menyalurkan dana CSR untuk pendidikan. Dari dana itu akhirnya bisa berdiri rumah pusat belajar guru, serta membiayai pendidikan terutama untuk guru. 

"Kenapa? Kalau gurunya benar, bisa mengajar dengan nyaman, maka muridnya akan tumbuh lebih baik. Sesungguhnya banyak yang memiliki peluang itu. Begitu pula banyak industri yang bersedia melakukan kegiatan seperti ini," ujar Suyoto.

Inilah yang menjadi salah satu landasan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara turut memajukan pendidikan Indonesia melalui SDM berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2945.

Dewan Pembina APKASI dan Dewan Penasihat Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara Sokhiatulo Laoli menuturkan APKASI sudah menjadi mitra yayasan sejak 2015. Menurut dia, pelaksanaan teknis akan melalui Adiluhung dengan program beasiswa ke perguruan tinggi luar negeri seperti China dan Turki, juga pelatihan untuk mata pelajaran yang sulit seperti Matematika dan Bahasa Inggris. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow