Penting! Ajarkan Etika Digital Kepada Siswa
Internet sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sosial, bahkan di dunia Pendidikan di Indonesia. Pengguna internet di Indonesia berdasarkan data dari Internetworldstats mencapai 212,35 juta jiwa pada maret 2021. Dan Indonesia menempati posisi di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia.
Telah lebih dari jutaan jiwa di Indonesia telah melek digital, tetapi sayangnya terkadang tidak diserati dengan etika yang baik saat menggunakan internet atau teknologi. Berbagai macam profil pengguna dari gender, usia, Pendidikan membuat anonimus di dunia maya sangat bisa terjadi karena tidak semua orang menggunakan nama atau akun yang asli.
Oleh karena itu, menggunakan internet atau teknologi, kita harus memiliki etika atau yang biasa disebut dengan cyber ethics. Cyber ethics adalah suatu aturan atau etika dalam menggunakan internet atau teknologi. Hal ini sangat penting diterapkan baik untuk pengajar maupun siswa. Maka dari itu, seorang pengajar baiknya sudah bisa menguasai penggunaan teknologi.
5 Hal ini yang harus diperhatikan dalam beretika digital!
1. Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan
Ini adalah aturan yang sangat penting. terkadang kita harus mengingatkan kepada sesama pengajar, siswa dan diri sendiri tenang beretika yang baik, maupun di media online. Pastikan kita harus ingat hal yang privasi atau sensitif yang sebaiknya didiskusikan secara pribadi. Dan pastikan kita bersikap baik kepada orang lain sama seperti kepada diri sendiri.
2. Etika komunikasi dunia nyata berlaku juga di dunia maya
Ketika kita berkomunikasi di dunia nyata, tentu saja kita harus memiliki etika yang baik. Hal ini pun jug berlaku di dunia maya. Setiap kita ingin berkomunikasi dengan orang lain, kita harus menggunakan Bahasa yang sopan, dan baik. Sebagai pengajar, kita harus mengingatkan dan menerapkan hal ini kepada setiap siswa, agar siswa bisa beretika dengan baik di dunia maya.
3. Copyrighting
sumber: cybertips.bm
Copyright adalah hal yang kerap kali kita kurang perhatikan. Padahal hal ini adalah sangat penting untuk diperhatikan baik untuk pengajar atau siswa. Sebagai pengajar, Ketika kita ingin mengcopy materi dari internet baiknya kita menyertai sumber tersebut serta memparafrasa Bahasa tersebut dengan Bahasa kita sendiri. Hal tersebut juga berlaku untuk siswa yang terkadang hanya mengcopy saja tetapi tidak menyertai sumber, karena jika tidak diberitahu atau tidak diinformasikan akan berakibat fatal.
4. Internet hacking
sumber: iStock
Internet hacking dilakukan dengan mencuri informasi rahasia seperti password untuk masuk ke sebuah situs tertentu atau membuat ulang sebuah website tanpa izin. Merahasiakan informasi tersebut adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan baik untuk pengajar maupun siswa. Karena kita tidak mau jikalau akun kita atau data kita disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat dihindari dengan cara menggunakan proteksi di dalam perangkat teknologi kita, serta tidak memberikan informasi rahasia kepada siapa pun.
5. Bertanggung jawab atas perilaku kita di Internet
Cyber ethics berkaitan dengan perilaku yang bertanggung jawab di Internet. Sama seperti kita diajarkan untuk bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai pengajar, harus bertanggung jawab dengan informasi apa yang sudah kita unggah di sosial media atau yang sudah kita bagikan kepada siswa. Hal ini juga berlaku kepada siswa. Seorang siswa yang baik, akan bertanggung jawab atas apa yang mereka sudah publish ke sosial media atau yang mereka sudah bagikan ke orang lain. dan sebagai pengajar yang baik, kita wajib mengingatkan hal ini kepada siswa kita.
Teknologi memang sudah melekat pada kehidupan kita, terutama di dunia Pendidikan. Maka dari itu, kita perlu mengadakan sosialisasi etika berdigital kepada pengajar maupun siswa agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak di inginkan. Dengan kita memperhatikan 5 hal diatas dapat membimbing kita sebagai pengajar dan membimbing siswa dengan memberikan arahan yang baik dan benar sesuai dengan digital ethics.
Nadia
sumber: theknowledgereview.com
What's Your Reaction?