Gap Year? Siapa takut
Mencoba gap year memerlukan beragam persiapan agar saat seleksi selanjutnya kamu bisa lolos. Pertanyaannya apakah kamu benar-benar sudah siap?
Saat ini, kita telah memasuki awal semester perkuliahan yang baru. Bagi mereka yang berhasil diterima di perguruan tinggi, selamat karena kalian telah melangkah ke fase baru dalam perjalanan hidup. Bagi yang belum berhasil, jangan khawatir! Setiap individu memiliki waktu dan jalannya masing-masing. Tetaplah penuh semangat dan jangan pernah merasa putus asa. Selain itu, terdapat berbagai hal yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang, dan salah satunya adalah menjalani tahun sabbatical atau gap year.
Bagi yang belum familiar, gap year merujuk pada masa tunggu antara dua periode masuk ke perguruan tinggi. Banyak pelajar yang memilih untuk menjalani gap year, termasuk mereka yang sudah diterima di perguruan tinggi tetapi memutuskan untuk mengambil gap year (juga dikenal sebagai semi gap year, sering dipilih untuk merubah jurusan atau berpindah perguruan tinggi). Jika kamu memutuskan untuk mengambil gap year, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan agar kamu memiliki peluang lebih besar saat periode seleksi berikutnya tiba. Beberapa persiapan tersebut meliputi:
Peningkatan Pembelajaran: Walaupun ini mungkin tampak biasa, persiapan yang baik dalam pembelajaran sangat penting untuk menghadapi seleksi berikutnya. Kamu memiliki lebih banyak waktu dalam gap year, jadi seharusnya kamu bisa lebih siap daripada yang tidak mengambil gap year. Perhatikan bahwa kamu memiliki sekitar satu tahun untuk belajar, jadi manfaatkan waktu ini secara efektif. Pastikan juga metode pembelajaranmu efektif. Jangan hanya belajar tanpa arah yang jelas; berikan waktu istirahat saat belajar dan jangan terlalu berlebihan.
Metode Pembelajaran yang Tepat: Tidak semua orang belajar dengan cara yang sama. Ada berbagai metode pembelajaran seperti membaca, mendengarkan materi, membuat mind map, dan lain sebagainya. Pilihlah metode yang paling sesuai denganmu. Lihatlah bagaimana mereka yang telah berhasil menghadapi ujian sebelumnya belajar. Namun, ingatlah bahwa setiap individu memiliki pendekatan yang berbeda, jadi jangan meniru begitu saja kecuali metodenya benar-benar cocok untukmu.
Menghilangkan Gangguan: Luangkan waktu untuk menjauhkan diri dari gangguan saat belajar, seperti bermain, terlalu banyak menggunakan media sosial, atau kegiatan rekreasi lainnya. Ini bukan berarti harus menghindari kesenangan sepenuhnya, tetapi penting untuk mengatur waktu dengan bijak agar fokusmu tetap terjaga. Ingatlah bahwa kesuksesan membutuhkan pengorbanan dan pengendalian diri.
Memahami Ujian Seleksi: Jika kamu akan menghadapi ujian seperti Seleksi Nasional Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), pelajari dengan baik mekanismenya. Ketahui berapa lama waktu yang diberikan dan jenis soal yang mungkin muncul, sehingga kamu bisa mengatur waktu dengan bijak saat mengerjakan setiap soal. Teliti juga peraturan ujian, perubahan antar-mata ujian, dan hal-hal teknis lainnya yang penting. Jika kamu menghadapi ujian masuk mandiri di perguruan tinggi, bicaralah dengan mereka yang telah berhasil melewatinya, karena setiap perguruan tinggi memiliki perbedaan dalam jenis soal dan tingkat kesulitan. Disarankan untuk memulai persiapan ini sekitar satu bulan sebelum tanggal ujian.
Pola Makan dan Kesehatan: Meskipun terdengar sepele, menjaga pola makan dan kesehatanmu sangat penting. Jangan mengorbankan kesehatanmu demi belajar. Makanlah makanan yang sehat seperti sayuran, ikan, daging, dan buah-buahan. Pastikan kamu mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk perkembangan otak. Tetap menjaga pola makan dan hindari makanan instan yang kurang sehat. Ingatlah bahwa sakit mendekati hari ujian dapat menghancurkan upaya persiapanmu.
Dengan persiapan yang matang, kamu akan lebih siap menghadapi ujian di masa depan. Jangan lupa untuk berdoa dan meminta restu dari orang tua atau yang mendukungmu. Percayalah bahwa kamu memiliki potensi untuk berhasil. Tetap semangat!"
What's Your Reaction?