Kemendikdasmen dan Kemdiktisaintek Tegaskan Kolaborasi Program Jadi Kunci Reformasi SDM Pendidikan
Kemendikdasmen RI dan Kemdiktisaintek RI mengukuhkan sinergi program dalam forum “Koordinasi Program Kerja Sama Bidang Pendidikan” yang difasilitasi APKASI dan mitra strategisnya, Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN).

SahabatGuru, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI mengukuhkan sinergi program dalam forum “Koordinasi Program Kerja Sama Bidang Pendidikan” yang difasilitasi Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan mitra strategisnya, Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN).
Forum yang diselenggarakan pada 16-17 Oktober 2025 di Auditorium Gedung D Kemdiktisaintek RI, Jakarta, ini diharapkan menjadi landasan sinergi konseptual maupun teknis untuk mengimplementasikan program-program unggulan kedua kementerian secara terintegrasi dan kontekstual di daerah.
Penandatanganan kesepakatan bersama antara seluruh pimpinan daerah dengan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara menegaskan komitmen tinggi daerah terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Komitmen ini terlihat dengan ragam aspirasi daerah kepada pemerintah pusat yang diwadahi dalam forum diskusi panel dan forum aspirasi daerah yang dipimpin Dr. Himmatul Hasanah, M.P. selaku Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyatakan tegas bahwa pelaksanaan visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua” menuntut adanya program yang adaptif terhadap tantangan riil di daerah.
"Kolaborasi lintas sektor ini diperlukan untuk menghilangkan perbedaan perspektif yang selama ini menghambat komunikasi dan implementasi yang efektif di lapangan," ujar Mendikdasmen.
Inovasi Kemendikdasmen: Menguatkan Akar Pendidikan
Kemendikdasmen memaparkan dua fokus utama untuk memperkuat fondasi pendidikan nasional:
1. Revolusi Kompetensi Guru melalui Hari Belajar dan AI
Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) menekankan upaya peningkatan profesionalisme guru. Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. (Dirjen GTKPG), menyoroti dua inisiatif kunci:
● Hari Belajar Guru: Sebuah kebijakan yang mewajibkan guru memiliki ruang belajar dan refleksi berkelanjutan minimal satu kali seminggu melalui KKG/MGMP, guna menumbuhkan budaya belajar sepanjang hayat.
● Pelatihan Digital dan AI: Program pelatihan guru berbasis Kecerdasan Buatan (AI) dan coding yang difokuskan untuk memastikan pendidik adaptif terhadap transformasi digital dan mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.
2. Inovasi Pembelajaran dan Revitalisasi Sekolah
Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen memfokuskan programnya pada penutupan kesenjangan akses dan kualitas:
● Taman Numerasi: Dikonsepkan sebagai pusat kreasi dan eksplorasi, program ini bertujuan mengatasi krisis numerasi dan menjadikan literasi numerasi sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan, dengan menyediakan ruang belajar interaktif dan permainan berbasis numerasi.
● Revitalisasi Sekolah: Direktur Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen menjamin bahwa program Revitalisasi Sekolah akan difokuskan untuk menutup kesenjangan sarana dan prasarana di wilayah 3T, dengan proses verifikasi ketat untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan berkeadilan.
Kolaborasi Kemdiktisaintek: Mewujudkan "Diktisaintek Berdampak"
Dari sektor Pendidikan Tinggi, Kemdiktisaintek menanggapi kebutuhan daerah untuk SDM unggul dan inovasi riset, sejalan dengan visi “Diktisaintek Berdampak”:
1. Akselerasi Kebutuhan Tenaga Profesional Daerah
● Penguatan Akses Vokasi dan Akademik: Kemdiktisaintek sedang mengakselerasi pembukaan 148 Program Studi (Prodi) baru, termasuk 57 Prodi Fakultas Kedokteran, guna merespons kebutuhan tenaga profesional di berbagai daerah.
● Beasiswa Berkeadilan: Program KIP Kuliah dan perluasan akses pendidikan tinggi diperkuat untuk memastikan keadilan akses, dengan target penerima mencapai lebih dari 1 juta mahasiswa.
2. Kemitraan Strategis BIE-D
Forum ini juga menegaskan penguatan sinergi antara Kemdiktisaintek dengan inisiatif Pemda, seperti Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) yang digagas APKASI dan YPAN. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjaring talenta terbaik di daerah dan memastikan mereka kembali berkontribusi bagi pembangunan lokal setelah lulus. Plt. Sekretaris Dirjen Dikti, Prof. Dr. med. Setiawan, dr., menyambut baik sinergi ini sebagai model otonomi daerah yang efektif.
Komitmen Tindak Lanjut
Seluruh hasil diskusi dan komitmen yang dicapai, termasuk penandatanganan kesepakatan bersama, akan ditindaklanjuti secara teknis. Tujuannya adalah memastikan integrasi program pusat dan daerah terjadi secara horisontal (antar-kementerian) maupun vertikal (pusat ke kabupaten).
Dengan demikian, program unggulan ini dapat segera diimplementasikan untuk mewujudkan SDM yang adaptif dan berdaya saing, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045. (*)
What's Your Reaction?






