Kuliah Dihujat, Ga Kuliah Malah Jadi Berat. Anehnya Negeriku

Kenapa SDM kita masih banyak yanga rendah? Karena jalan untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut justru dipandang sebelah mata. Entah apa masalah mereka dengan orang yang kuliah. TIdak heran pendidikan kita masih stagnan

Oct 25, 2023 - 02:47
Oct 13, 2023 - 10:11
 0
Kuliah Dihujat, Ga Kuliah Malah Jadi Berat. Anehnya Negeriku
ilustrasi oleh freepik

Saat kita merenungkan realitas pendidikan di Indonesia, ada suatu paradoks yang muncul. Terlihat bahwa sebagian masyarakat masih meremehkan nilai pendidikan. Mereka mungkin berpikir bahwa melanjutkan pendidikan tidak memberikan manfaat signifikan, bahkan hingga ke perguruan tinggi. Kalimat seperti "Buat apa kuliah, kalau bakal menganggur" sering terdengar sebagai bukti dari pandangan ini. Apakah ini penyebab utama kesulitan kita untuk maju sebagai masyarakat?

Pendidikan tampaknya telah diartikan sebagai sekadar formalitas untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia. Dengan pandangan ini, muncul keyakinan bahwa berkuliah itu hanya pemborosan waktu. "Buat apa kuliah" terdengar seperti klaim yang tak perlu dipertanyakan. Semua ini mencerminkan hilangnya pemahaman tentang nilai sejati dari pendidikan di mata masyarakat Indonesia. Lebih parahnya lagi, seringkali masyarakat menganggap bahwa melanjutkan pendidikan tinggi hanya akan mengakibatkan pengangguran. Padahal, data dari Badan Pusat Statistik tahun 2022 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi justru di antara lulusan SMK (9,42%) dan SMA (8,57%), lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat diploma (4,59%) dan universitas (4,8%). Tetapi, klaim semacam ini tetap bertahan karena berpegang pada contoh-contoh individu sukses tanpa pendidikan formal, sehingga terlalu cepat menyimpulkan bahwa kuliah tidak berguna.

Namun, kita perlu memahami bahwa keberhasilan seseorang yang tidak berkuliah mungkin memiliki aspek-aspek tertentu yang tidak dapat digeneralisasi. Ambil contoh Bill Gates, mantan orang terkaya di dunia yang DO dari kampusnya. Orang-orang menjadikannya contoh sukses yang sering digunakan untuk meremehkan pentingnya pendidikan formal. Namun, yang sering dilupakan adalah bahwa Bill Gates memiliki priviledge yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Ia lahir dalam keluarga yang kaya, yang memberinya peluang dan akses yang lebih besar daripada kebanyakan orang. Sehingga, mengikuti jejaknya tanpa mempertimbangkan konteks yang berbeda bisa menjadi kesalahan besar. Jadi, bijaklah dalam menilai kisah sukses dan jangan gunakan mereka sebagai alat untuk merendahkan mereka yang sedang berjuang meraih ilmu.

Selain itu, pernahkah kita berpikir bagaimana dunia akan berjalan tanpa pendidikan? Apakah benar seseorang yang rajin menonton video tentang tubuh manusia di YouTube bisa menjadi dokter? Apakah seorang arsitek bisa merancang bangunan dengan bahan Lego? Faktanya, manusia memerlukan ilmu pengetahuan untuk memajukan diri, dan pendidikan adalah pintu utamanya. Jadi, meremehkan orang yang berkuliah adalah tindakan bodoh dan sombong.

Secara umum, ada beberapa alasan mengapa beberapa orang masih meremehkan pentingnya pendidikan. Salah satunya adalah rasa iri yang mengemuka, diikuti dengan mekanisme pertahanan diri. Ada juga yang sudah memiliki pekerjaan atau usaha dan merasa lebih superior. Jika mereka yang merasa superior ini masih meremehkan pendidikan, maka seharusnya mereka tidak menerima lulusan sarjana sebagai karyawan dan seharusnya juga tidak mencari pertolongan medis dari dokter, karena dokter mendapatkan ilmunya melalui pendidikan formal.

Jadi, pada akhirnya, kalimat negatif yang sering kita dengar tentang pentingnya pendidikan hanyalah menjadi bukti betapa pentingnya pendidikan dalam mengubah paradigma masyarakat. Negara ini tidak akan maju jika orang yang mengejar ilmu dihina. Ini adalah fakta yang tak bisa kita abaikan. Seharusnya kita memuji mereka yang telah berjuang dan memberikan mereka tempat yang pantas, bukan malah menghina mereka yang berusaha meraih ilmu. Hanya dengan begitu, kita bisa melangkah menuju masyarakat yang lebih cerdas dan maju.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia