Liburan Edukatif

liburan edukatif

Mar 30, 2023 - 04:29
Mar 30, 2023 - 07:48
 0
Liburan Edukatif
Foto ilustrasi oleh Cup of Couple di Pexels

Alhamdulillah, penilaian akhir semester (PAS) gasal tahun pelajaran 2019/2020 telah berakhir. Dalam kalender pendidikan kita, bulan Desember menjadi penanda bahwa separuh pembelajaran dalam satu tahun pelajaran telah ditempuh. Semoga evaluasi pembelajaran dengan berbagai bentuk mampu mengubah pola pikir peserta didik kita bahwa nilai akademik bukan satu-satunya parameter kualitas pembelajaran melainkan ada aspek lain yang tetap saling mendukung yakni terbentuknya karakter peserta didik yang memiliki kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan yang ada. Evaluasi pembelajaran hendaknya menjadi pemicu semangat meningkatnya integritas bagi diri seorang guru. Kapasitas seorang guru bukan hanya diukur dari bagaimana tersampaikan materi atau kondusif dan tidaknya suasana kelas. Namun jauh dari itu, penanaman karakter seharusnya mampu mewarnai kehidupan peserta didik. Dalam upaya meningkatkan kapasitas kompetensi, hendaknya seorang guru mau membuka diri untuk selalu memperbaiki diri agar kualitasnya semakin bertambahnya waktu akan semakin membaik.

Akhir tahun menjadi penanda berakhirnya aktivitas belajar, bekerja, serta aktivitas lainnya. Melihat fenomena yang sering menjadi kebiasaan masyarakat kita adalah menghabiskan waktu libur dengan berada di puncak, arena wisata, nonton, mengunjungi sanak keluarga, mengunjungi pusat perbelanjaan (mall), serta beberapa tempat hiburan lain. Fenomena tersebut juga menjadi salah satu identitas strata sosial di masyarakat.

Secara sosiologis masyarakat kita adalah termasuk kelompok masyarakat yang dalam kategori konsumtif dalam menggunakan hak sekundernya. Budaya konsumtif inilah yang terus mendorong meningkatnya kebutuhan liburan yang hanya berorientasi pada kesenangan sesaat.

Jika dirunut perlukah liburan atas diri pribadi seseorang? Jawabnya adalah perlu, asalkan pada tahapan yang proporsional. Menggunakan waktu secara proporsional akan mampu membawa kita menjadi pribadi yang mampu memilih alternatif liburan yang berkualitas.

Parameter liburan berkualitas tidaklah selalu yang berimplikasi pada berapa besar pengeluaran finansial yang dikeluarkan, seberapa tingkat tahunya masyarakat (rating) terhadap obyek wisata yang kita kunjungi, juga intensitas kita dalam mengunjungi tempat tersebut. Namun menjadikan momen kebersamaan sebagai tujuan utama juga menjadi bagian dalam merencanakan liburan yang berkualitas. 

Liburan Berkualitas

Memanfaatkan waktu libur di penghujung padatnya aktivitas menjadi salah satu kebutuhan baik individu ataupun kolektif. Pilihan memanfaatkan waktu libur dengan menikmati suasana dan tradisi pesantren menjadi alternatif sekaligus menyimpan pesan edukatif. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan ketika memilih program liburan, satu di antaranya adalah pesantren holiday sebagai alternatif liburan untuk keluarga. Selain sebagai upaya melepas penat pesantren holiday juga menjadi sarana meningkatkan kualitas religiusitas diri dan keluarga.

Setiap keluarga tentunya memiliki hajat liburan yang tidak sama, hal ini mencerminkan bahwa kebutuhan liburan atas masing-masing diri dan keluarga tidaklah selalu sama. Pesantren holiday menawarkan program menarik sebagai perpaduan antara liburan pada umumnya serta nyantri (belajar ilmu agama di pesantren). Penawaran program pesantren holiday bagi sekolah sudah lazim dilakukan beberapa sekolah untuk menjaga kualitas hasil pembelajaran selama liburan. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah mengenalkan tradisi pesantren yang menjadi salah satu model pendidikan khas di nusantara. Unik, karena pesantren hanya tumbuh subur di wilayah nusantara dengan berbagai macam model dan program yang ditawarkan. Ada beberapa pondok pesantren yang bisa menjadi referensi liburan dengan model pesantren holiday. Di antaranya adalah PPPA Darul Quran serta beberapa pesantren lain yang menawarkan program serupa, mulai dari tahfidh (hafalan) ayat Al Quran, sholat di awal waktu, outbound (berkuda, memanah), bakti sosial, sampai aktivitas fisik lain yang menjadi salah satu agenda liburan lainnya dan tentunya seusai liburan ada peningkatan kapasitas diri dan keluarga. 

Mengapa Pesantren Holiday?

Sepanjang waktu dalam satu tahun dengan berbagai kesibukan yang ada telah mewarnai perjalanan hidup kita, mulai dari hubungan sosial terlebih ibadah. Ada catatan unik dari penulis terhadap perilaku masyarakat kita terhadap ibadah dalam prioritas. Memprioritaskan ibadah sudah sepatutnya menjadi tujuan utama bagi diri seorang muslim di sela kesibukan apapun. Namun yang sering terjadi adalah ibadah menjadi prioritas kedua setelah kesenangan dhohiriyyah. Hal inilah yang mendasari ide tulisan ini bahwa ada kalanya pemilihan momen untuk mengembangkan kualitas keberagamaan seseorang dengan cara yang unik.

Kesenangan dhohiriyyah merupakan bagian dari kebutuhan kehidupan yang juga harus terpenuhi di samping kebutuhan bathiniyyah. Abraham Maslow mengklasifikasikan berbagai bentuk kebutuhan dasar manusia, dan kedua kebutuhan tersebut termasuk di dalamnya. Artinya, di samping memprioritaskan kebutuhan dhohiriyyah hendaknya kita juga tidak boleh mengesampingkan kebutuhan bathiniyyah. Banyak notifikasi di berbagai media sosial yang menjadi referensi dalam mengekspresikan saat liburan sekaligus menandai aktifitas diri ataupun komunitas. “Piknik biar kagak panik” dan beberapa meme lain yang menunjukan ekspresi diri saat liburan.

Di era modern ini liburan menjadi salah satu indikator kelas ekonomi di masyarakat kita. Selain itu liburan sudah seharusnya dilakukan oleh siapapun tanpa memandang strata ekonomi yang ada. Di samping banyaknya referensi untuk memuaskan diri saat liburan, biasanya liburan juga harus menyesuaikan kemampuan finansial agar terjadi manajemen yang diinginkan. Merencanakan dan memilih liburan cerdas maka berarti kita menyiapkan aktivitas liburan yang menyenangkan sekaligus mengajarkan anggota keluarga kita tentang kesahajaan.

Liburan Bersahaja

Dengan berpijak bahwa liburan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi pada setiap diri, maka memilih liburan tidaklah harus selalu dengan memilih obyek wisata yang berkelas serta menguras rupiah. Pesantren holiday menjadi salah satu alternatif dalam memilih liburan yang berkualitas, liburan yang kekinian, juga liburan yang bersahaja. Selamat berlibur, semoga bermanfaat.

Ariyadi, S.Pd.I

Guru PAIBP SMA Islam Al Azhar 15 Kalibanteng, Semarang

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Sahabat Guru Inspirasi Indonesia Maju