Mengapa Pendidikan Perlu Prioritaskan EdTech?

Semakin berkembangnya teknologi, banyak perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi. Berbagai peran positif yang dihadirkan teknologi dapat membuat segala pekerjaan terasa lebih cepat dan mudah. Tak heran jika kebutuhan sektor pemerintah maupun swasta untuk beradaptasi dengan inovasi teknologi juga menjadi perhatian utama saat ini. Namun jika kebutuhan akan teknologi ini tidak dapat terpenuhi dengan baik dikhawatirkan akan berakibat pada kesenjangan digital. 

Sebuah penelitian dari MC Kinsney dalam artikel yang berjudul Unlocking Indonesia’s Digital mengungkapkan bahwa, dengan transformasi digital Indonesia bisa melanarkan pertumbuhan ekonomi tahunan hingga USD 150 miliar pada tahun 2025. Artinya jika negara mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik, Indonesia akan menuai ekonomi yang signifikan dalam jangka panjang.

Namun pada kenyataannya, survey dari bank dunia memprediksi bahwa Indonesia masih akan kekurangan sekitar 9 juta tenaga di bidang teknologi hingga tahun 2030. Karenanya dalam melancarkan transformasi digital banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja berbasis teknologi seperti IT, programmer dan sebagainya.
Terkait kebutuhan tersebut, penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang teknologi. Peningkatan mutu pendidikan adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Adanya pendidikan yang mempriotitaskan EdTech akan berdampak pada bagaimana cara pandang siswa mengenai karir di bidang teknologi dalam beberapa tahun ke depan.  

EdTech (Educational Technolgy) sendiri merupakan terobosan baru dalam bidang edukasi. Melalui pendidikan berbasis EdTech penggunaan Information Communications Technology (ICT) akan menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa dalam pembelajaran. EdTech memudahkan guru dalam membuat rencana pembelajaran. 

Mengapa EdTech ? 

1. Pengalaman pembelajaran personalisasi
EdTech membuat pengajar dan siswa memiliki potensi pembelajaran secara personal. Hal ini karena pengajar memiliki peluang untuk menyusun rencana pembelajaran pada setiap siswanya. Sedangkan siswa juga memiliki peluang untuk belajar sesuai kebutuhannya masing-masing secara personal. Pendekatan ini bertujuan untuk menyesuaikan sistem pengajaran berdasarkan kekuatan, keterampilan, dan minat. Hal ini memungkinkan pengajar dan siswa dapat menumbuhkan skill dalam bidang teknologi.   

2. Meningkatkan Kolaborasi 
Pendidikan yang berbasis EdTech memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa. Permainan pembelajaran yang menggunakan teknologi akan membuat siswa memecahkan masalah secara bersama. Peran teknologi memiliki peran penting bagi siswa untuk berkolaborasi dan berdiskusi melalui berbagai aplikasi berbasis clouds. Hal ini memungkinkan siswa dapat berkomunikasi secara digital tentang proses berpikir dan berpendapat satu sama lain. 

3. Potensi besar karir di dunia digital
Kehadiran EdTech dalam dunia pendidikan akan mampu menunjang karir di dunia digital. Melalui EdTech, secara tidak langsung siswa akan terbiasa untuk melakukan komputasi dan literasi digital. Siswa akan menguasai penggunaan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, Internet of Things (IoT) dan sebagainya. Bidang-bidang visualisasi data dan eksplorasi kecerdasan buatan akan lebih mudah dikuasai jika pendidikan lebih memprioritaskan EdTech dalam melakukan pembelajaran. hal ini akan membuka peluang lebih besar untuk dapat berkarir dalam dunia digital.   

Secara nyata EdTech sangat efektif dalam mengatasi kebutuhan teknologi dalam dunia digital. Kehadirana EdTech mampu mengubah sistem pembelajaran konvensional menjadi leboh efektif.  Pendidikan yang berbasis EdTech akan mengubah cara pandang siswa mengenai dunia digital dalam beberapa tahun kedepan. Siswa akan terbiasa melakukan pendekatan teknologi untuk mengembangan kreativitas dan pola pikir yang inovatif. 

Kehadiran EdTech juga akan menambah pengalaman belajar dengan menumbuhkan inklusivitas dan kemampuan semua siswa, berapa pun usia dan skill yang dimiliki. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk mengatasi kebutuhan sumber daya manusia pada teknologi dalam dunia digital.  

Referensi: 
Das, K. dkk. 2016. Unlocking Indonesia’s digital Opportunity. (Unduh) Diunduh Pada https://www.mckinsey.com/~/media/McKinsey/Locations/Asia/Indonesia/Our%20Insights/Unlocking%20Indonesias%20digital%20opportunity/Unlocking_Indonesias_digital_opportunity.ashx