Perkuat Daya Saing SDM Daerah, APKASI dan YPAN Selenggarakan Sosialisasi Program BIE-D di Provinsi NTT
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) menyelenggarakan sosialisasi Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) untuk wilayah Nusa Tenggara Timur.
Perkuat Daya Saing SDM Daerah, APKASI dan YPAN Selenggarakan Sosialisasi Program BIE-D di Provinsi NTT
Manggarai Barat - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) menyelenggarakan sosialisasi Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) untuk wilayah Nusa Tenggara Timur. Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat pada Selasa (10/9) pagi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya tren positif tingkat partisipasi warga NTT untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Meskipun demikian, data yang sama menyebut bahwa akses pendidikan di provinsi tersebut belum sepenuhnya merata, terutama antara penduduk yang tinggal di daerah perkotaan dan pedesaan.
Untuk melakukan pemerataan akses pendidikan, komitmen dari pemerintah sangat dibutuhkan. Dalam konteks itulah Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes mengutarakan terima kasih atas sosialisasi program BIE-D yang diselenggarakan oleh APKASI dan YPAN. Koordinator Wilayah APKASI NTT itu mengatakan, program BIE-D adalah investasi SDM daerah untuk menjadi agent of change dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
Drs. Sokhiatulo Laoli, M.M selaku Dewan Pembina APKASI mengafirmasi pentingnya investasi SDM daerah sebagaimana disampaikan Yulianus Weng. Atas dasar itu, APKASI mengadakan program BIE-D yang meliputi Program Reguler, Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dan beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi di luar negeri.
Dalam penyelenggaraan program BIE-D ini, Pemerintah Daerah (Pemda) memegang peranan yang penting dalam mengambil arah untuk memastikan kebijakan bidang pendidikan dapat berjalan secara tepat sasaran. Menurut Sokhiatulo Laoli, Pemda punya peran dalam “memfasilitasi putra-putri terbaik daerah untuk menempuh pendidikan sesuai dengan potensi daerah”.
Selanjutnya, Kepala Divisi Program APKASI, Syaifuddin Chaidir mengungkapkan bahwa salah satu tugas pokok APKASI adalah memfasilitasi peningkatan kapasitas kabupaten di segala bidang. Selain itu, pada saat yang sama, ia juga menyampaikan hasil Rekomendasi Rapat Kerja Nasional XVI APKASI Tahun 2024.
Untuk pelaksanaan program BIE-D, Dr. Himmatul Hasanah, M.P. selaku Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan menyampaikan bahwa APKASI sudah bekerja sama dengan 24 (dua puluh empat) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan beberapa perguruan tinggi di luar negeri di China, Mesir, Turki dan Korea. Kerja sama antara APKASI dengan perguruan tinggi itu ditujukan untuk “mewadahi masyarakat sehingga memiliki daya saing yang kuat”.
Pada 2025, Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat 1.100 kuota untuk Program Reguler, 225 kuota untuk Program Beasiswa Luar Negeri, serta 2.200 kuota untuk Program RPL bagi pendidik ASN/Non-ASN dan perangkat desa. Agar program ini berjalan dengan baik sesuai visi pendidikan nasional, Himmatul Hasanah mengatakan, APKASI juga akan senantiasa membangun sinergitas bersama Pemerintah Provinsi maupun stakeholder terkait.
What's Your Reaction?