Tren Belajar Saat Ini: Sekolah dan Perpustakaan Drive-Thru
Masa pandemi sebaiknya diisi dengan banyak membaca. Sekolah dan perpustakaan dapat mempermudah layanan kepada siswa untuk tetap belajar dan bahkan tetap bisa wisuda. Caranya dengan model "drive-thru".
SUDAH tidak asing ketika masa pandemi menyerang, berbagai sekolah dan lembaga pendidikan mulai berlomba-lomba untuk menemukan ide dan inovasi baru untuk tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan efektif namun tetap menjalankan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan demi menghindari penyebaran Covid-19.
Terdapat berbagai cara unik dalam menyampaikan ilmu untuk para pelajar. Salah satunya dengan adanya sekolah dan perpustakaan yang dilakukan secara drive thru. Drive thru adalah satu sistem layanan di mana seseorang tidak perlu untuk keluar dari kendaraannya namun tetap bisa untuk melakukan suatu transaksi atau menggunakan suatu layanan. Sistem ini dinilai sebagai salah satu solusi yang tepat untuk dilakukan di masa pandemi.
Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan telah menerapkan sistem drive thru ini. Sekolah mengadakan kegiatan belajar mengajar, pengambilan tugas, bahkan wisuda dilakukan dengan sistem drive thru. Namun khusus untuk anak-anak TK dan usia dini, model ini dirasa tidak pas karena anak-anak usia dini masih butuh untuk dikenalkan rasa semangat dan motivasi untuk belajar dan bersekolah.
Pengambilan tugas dilakukan dengan sistem drive thru karena agar siswa tetap dapat melihat keadaan sekolah dan mengurangi sedikit rasa kangen dengan suasana di sekolah. Selain itu agar siswa dapat menyapa gurunya dan tetap dekat. Sedangkan kegiatan wisuda drive thru dilakukan guna agar anak-anak tidak kehilangan salah satu momen penting dalam hidupnya dan guru-guru tetap berusaha untuk tetap memberikan euforia yang menyenangkan untuk anak-anak yang wisuda meskipun dilakukan secara drive thru.
Tidak hanya sekolah yang dilakukan dengan sistem drive thru ini. Saat ini juga terdapat perpustakaan drive thru. Tidak dapat dipungkiri, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kondisi literasi yang mengkhawatirkan di mana hanya terdapat 0,01 persen per tahun yang punya minat membaca (Setyawan, 2018). Masa pandemi seharusnya tidak menutup upaya peningkatan minat baca anak muda. Malah seharusnya minat baca kalangan siswa makin tinggi sejalan dengan makin banyaknya waktu mereka berlajar mandiri. Salah satu solusi yang sesuai dengan masalah ini adalah dengan adanya perpustakaan drive thru. Siswa tidak perlu turun namun tetap bisa meminjam buku secara drive thru. Memang pada awalnya masih belum terbiasa, namun hal ini akan sangat berguna dan bermanfaat.
Berdasarkan penelitian Putra dan Niswah (2021) pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, sistem ini cukup efektif karena mudah dan tidak memakan waktu lama. Walhasil sistem ini diperkirakan akan terus digunakan untuk ke depannya karena telah terbukti memudahkan pelayanan pada masyarakat, sehingga diharapkan dengan adanya sistem yang telah memudahkan dapat meningkatkan minat baca pada pelajar meskipun sedang di masa pandemi.
DAMAYANTI INDAH
REFERENSI
Edward, E.F. (2021). Perpustakaan drive-thru sebagai solusi peningkatan literasi sekolah selama pandemi Covid-19. Media Perencana: 24-41.
Putra, A.W., Niswah, F. (2021). Inovasi layanan drive-thru perpustakaan untuk meningkatkan budaya literasi (studi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur). Publika, 9(2): 25-38.
What's Your Reaction?