Sikap Guru Yang Juga Harus Dilatih : Mengajarkan Nilai Karakter melalui Tindakan
uru merupakan pengajar dan pendidik bagi murid. Karena itulah guru harus memperhatikan tindak tanduknya dihadapan murid. Guru itu digugu dan ditiru, ibarat pepatah guru kencing berdiri murid kencing berlari. Guru tidak hanya memberikan pendidikan saja, sikapnya pun juga harus mencerminkan nilai yang positif. Bagaimana murid bisa mengikuti guru jika perilaku gurunya saja tidak benar?
Guru adalah figur penting dalam kehidupan setiap murid. Mereka bukan hanya pengajar materi pelajaran, tetapi juga pendidik yang memainkan peran kunci dalam perkembangan karakter siswa. Oleh karena itu, perilaku guru di depan murid sangat penting. Dalam banyak kasus, kita dapat menerapkan pepatah yang mengatakan, "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari." Ini menggambarkan betapa besar pengaruh guru terhadap perilaku dan nilai yang diterapkan oleh murid. Guru bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menciptakan contoh langsung tentang bagaimana nilai-nilai positif diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Idealnya, guru tidak hanya mengajarkan apa yang baik, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan sehari-hari. Sebagai contoh, jika seorang guru sering kali menekankan pentingnya disiplin kepada murid-muridnya, maka guru tersebut juga harus menunjukkan contoh konkret tentang bagaimana kedisiplinan tersebut diwujudkan. Ini bukan hanya sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga memperlihatkan kepada murid bagaimana hal tersebut diterapkan dalam kehidupan nyata. Jika seorang guru hanya berbicara tentang disiplin tetapi tidak menjalankannya sendiri, hal tersebut dapat menimbulkan rasa kecewa dan ketidakpercayaan pada murid. Mereka mungkin berpikir, "Guru saya sendiri tidak disiplin, mengapa saya harus patuh pada nilai-nilai ini?".
Guru juga harus menyadari bahwa mereka berperan sebagai model peran bagi murid. Bagaimana guru berperilaku dan bertindak akan mempengaruhi bagaimana murid mereka berperilaku dan bertindak. Jika seorang guru meminta muridnya untuk jujur, maka guru tersebut juga harus menjadi contoh yang jujur. Ini berarti guru harus menghindari tindakan curang atau penipuan dalam setiap aspek kehidupannya. Sifat seperti integritas, kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab harus tercermin dalam perilaku guru. Sebuah guru yang tidak mempedulikan nilai-nilai karakter ini mungkin akan kehilangan harga diri di hadapan murid dan kehilangan kredibilitas sebagai pendidik.
Penting untuk diingat bahwa pendidikan karakter tidak boleh dianggap sebagai beban atau kewajiban yang tidak menyenangkan. Sebaliknya, itu adalah tanggung jawab guru untuk mendidik karakter siswa, yang sama pentingnya dengan memberikan pengetahuan akademik. Jika seorang guru merasa bahwa pendidikan karakter tidak penting, maka mereka mungkin perlu merenungkan kembali peran mereka dalam kehidupan siswa. Kita harus selalu ingat bahwa apa yang guru berikan, baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun karakter, akan berpengaruh pada perkembangan murid. Murid menerima apa yang guru berikan, baik ilmu maupun contoh perilaku.
Ketika guru menganggap remeh peran mereka dalam pendidikan karakter siswa, mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang membentuk masa depan anak-anak tersebut. Sangat penting bagi guru untuk menyadari bahwa mereka berada di posisi yang memungkinkan mereka memberikan nilai positif atau nilai negatif kepada murid-murid mereka. Dengan menyadari peran mereka sebagai teladan, guru dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai karakter yang baik dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih baik. Jadi, pertanyaannya bukan apakah guru harus menjadi role model, tetapi menjadi role model seperti apa yang guru pilih?
What's Your Reaction?