Mencegah Suap-Menyuap dan Gratifikasi di Lingkungan Sekolah: Peningkatan Integritas dalam Pendidikan

Indonesia nampaknya kekurangan orang jujur. Hingga orang yang seharusnya aktif mendidik muridnya agar jujur justru menjadi pelaku ketidakjujuran. Tak diragukan lagi, inilah hal yang merusak guru itu sendiri

Nov 8, 2023 - 02:55
Oct 13, 2023 - 07:02
 0
Mencegah Suap-Menyuap dan Gratifikasi di Lingkungan Sekolah: Peningkatan Integritas dalam Pendidikan
ilustrasi oleh freepik

Kasus suap-menyuap dan gratifikasi di lingkungan sekolah masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Orang tua, demi nilai atau kursi di sekolah impian, kadang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Tindakan semacam ini merusak integritas akademik dan menunjukkan bahwa mereka yang menerima suap sebenarnya tidak layak mendapatkannya. Masalah ini tampaknya masih menjadi kenyataan di sekolah, dan hal ini bukanlah hal yang baik. Praktik ini menciptakan budaya korupsi yang seharusnya tidak ada di lingkungan pendidikan.

Adanya kasus suap-menyuap di sekolah menunjukkan bahwa peraturan yang ada saat ini belum cukup tegas untuk mencegah dan menindak pelanggaran semacam ini. Untuk mengatasi permasalahan ini, peraturan harus diperkuat dan dipatuhi oleh semua pihak terkait di lingkungan sekolah. Semua orang, mulai dari guru, murid, kepala sekolah, komite sekolah, hingga staf tata usaha, harus memahami peraturan yang berlaku dan mengikuti mereka. Namun, tampaknya banyak yang menganggap sepele dan tidak mematuhi peraturan ini. Untuk mereka, menerima suap dan membiarkan kecurangan terjadi mungkin lebih penting daripada menjaga integritas. Nafsu harta bisa membuat orang kehilangan akal sehat dan integritas mereka. Perlu disadari bahwa tindakan ini berdampak buruk pada pendidikan, karena siswa yang mendapat nilai atau kursi berdasarkan suap akan memiliki dasar yang buruk, yang kemudian berdampak pada kemampuan mereka di masa depan.

Akar masalah ini adalah upaya memasuki lingkungan yang seharusnya tidak mereka masuki. Orang tua yang menyuap guru untuk meningkatkan nilai anaknya harusnya lebih bijak. Daripada memanipulasi nilai, mengapa tidak mengalokasikan uang tersebut untuk memberikan les atau bimbingan kepada anak mereka? Ini akan membantu anak mereka belajar dan meningkatkan kemampuan mereka. Guru yang menerima suap juga harus menyadari bahwa tindakan mereka memengaruhi karakter dan moral siswa. Menerima suap dan mendorong kecurangan berarti guru sedang mengajarkan sesuatu yang buruk pada generasi muda. Mereka harus bertindak sebagai contoh yang baik dan menerapkan nilai-nilai integritas yang mereka ajarkan.

Perlu ada peraturan yang lebih ketat dalam mengatasi masalah suap-menyuap di sekolah. Tidak boleh ada toleransi bagi yang melanggar peraturan ini, dan hukuman yang tegas harus diterapkan. Semua pihak di lingkungan sekolah, termasuk guru, harus memahami pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam pendidikan. Kita harus menghasilkan generasi yang berkualitas dan berintegritas, bukan melalui proses yang tidak baik. Perbaikan peraturan, pemahaman, dan penegakan hukum adalah langkah awal untuk mencapai tujuan ini.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia