Awasi pemakaian smartphone bagi anak anda
Handphone merupakan benda yang tak lepas dari kehidupan manusia saat sekarang ini. Anak-anak termasuk dari mereka yang menikmati benda ini. Namun perlu diingat bahwa pemakaian handphone apalagi yang tidak diawasi akan mengganggu tumbuh kembang anak itu sendiri
Saat ini handphone menjadi salah satu barang yang nyaris dimiliki oleh semua orang, termasuk remaja, orang dewasa, lansia, hingga balita. Dapat dikatakan bahwa handphone sudah nyaris menjadi kebutuhan utama manusia abad ke 21 setelah pangan, papan, dan sandang. Hal ini dapat dimaklumi karena saat ini handphone bukan hanya sebatas alat komunikasi saja karena fitur yang nyaris lengkap untuk beragam kegiatan seperti dokumentasi, sarana belajar, hingga menjadi tempat mencari nafkah. Semuanya terhimpun dalam sebuah benda yang dapat dimasukan kedalam saku. Tak dapat dipungkiri handphone mempunyai segudang manfaat bagi semua kalangan. Hanya saja handphone diibaratkan seperti pisau bermata dua. Handphone juga menimbulkan efek buruk seperti mengurangi interaksi sosial secara langsung. Sehingga penggunaan handphone perlu diperhatikan, terutama bagi balita dan anak usia sekolah. Pemberian handphone terutama kepada anak dibawah umur hendaknya memerlukan pengawasan penuh dari orang dewasa karena dikhawatirkan akan menghambat tumbuh kembang mereka.
Badan Pusat Statistik (dikutip dalam Data Indonesia) mencatat bahwa di tahun 2022 sebanyak 33,4% anak usia dini berusia 0-6 tahun sudah mampu memakai ponsel dan 24,96% anak usia dini dengan rentnag usia yg sama sudah mampu mengakses internet. Cukup disayangkan bahwa masih banyak anak usia dini yang sudah diberi gawai sebelum waktunya. Pemberian gawai yang terlalu cepat akan mengganggu tumbuh kembang anak. Setidaknya ada 5 efek berbahaya dari memberikan gawai kepada anak-anak (dikutip dari Sherwood High):
- Membuat mata tidak nyaman dan merusak pandangan = anak-anak cenderung lebih rentan mengalami ketidaknyamanan di bagian mata dibandingkan dengan orang dewasa. Mereka bisa saja mengalami kondisi bernama digital eye strain (kondisi yang disebabkan karena terlalu lama bermain smartphone) yang mencakup beberapa gejala seperti penglihatan kabur, sakit kepala, mata kering dan kelelahan. Hendaknya anak-anak diberi jeda sekitar 30 menit agar tidak terus-terusan menatap layar hp dan jauhkan layar dari mata anak jika terlalu dekat.
- Resiko tumor = beberapa studi menunjukan korelasi antara keseringan bermain hp dengan resiko terkena tumor akibat radiasi dari hp.
- Mengganggu waktu tidur = sang anak bisa saja bergadang demi bermain hp. Jika dibiarkan maka kualitas tidur anak akan menurun yang akan memengaruhi kesehatan dan kehidupan akademiknya.
- Menurunkan kesehatan mental = saat bermain hp, terkadang ada beberapa konten, komentar, atau berbagai hal yang akan mempengaruhi kesehatan mereka. Orang tua harus senantiasa memnatau apa yang anak mereka konsumsi dalam bermain hp.
- Memengaruhi kemampuan akademik = beberapa peneliti mengonfirmasi bahwa bermain smartphone dapat memengaruhi kemampuan akademik mereka. Hp dapat membuat mereka kecanduan sehingga sulit fokus belajar yang menagkibatkan kemampuan akademik yang rendah.
Memang tidak ada salahnya memberikan anak hp. Asalkan mereka benar-benar memerlukannya dan harus diberi pengawasan ketat karena smarphone dapat menjadi kebaikan ataupun keburukan, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
What's Your Reaction?