HENTIKAN KAMPANYE LGBT, SEKARANG!

LGBT merupakan bentuk penyimpangan seksual sekaligus penyimpangan moral. Maka, siapa saja wajib melakukan perlawanan terhadap apa saja yang berafiliasi pada kembali riuhnya LGBT. Dengan dalih apapun, LGBT tidak dapat dibenarkan,termasuk atas nama hak asasi manusia.

Aug 15, 2023 - 05:36
Aug 15, 2023 - 05:30
 0
HENTIKAN KAMPANYE LGBT, SEKARANG!
ilustrasi oleh freepik

Beberapa pekan terakhir, kembali LGBT menggeliat di masyarakat. Mulai dari salah seorang youtuber yang mengalami problem dengan pasangannya hingga lucinta luna menggegerkan jagat media social nusantara yang menggelar pertunangan dengan seorang laki-laki di Bali, dan ramainya pemberitaan salah satu hutan kota di Jakarta dijadikan ajang kopdar LGBT hingga akhirnya Plt Gubernur DKI Jakarta menutup hutan kota tersebut. Selanjutnya, beragam tanggapan bermunculan sebagai bentuk  antisipasi. Hal ini dilakukan oleh netizen hingga pejabat publik guna mengcounter kampanye masif yang dilakukan pegiat LGBT ditengah menumpuknya problem sosial di masyarakat. Sampai saat ini LGBT masih menjadi ancaman serius yang harus diantisipasi kampanye masifnya. Baik oleh pegiat maupun "oknum" lain yang secara implisit mengkampanyekan LGBT atas nama kesetaraan dan kemanusiaan.

Memperjuangkan LGBT dengan dalih apapun di Indonesia akan secara masif mendapatkan perlawanan balik, karena sejatinya masyarakat Indonesia secara mayoritas masih menjunjung tinggi budaya ketimuran.

Perilaku yang lebih condong pada penyimpangan seksual ini bukan kali ini saja membuat geram masyarakat Indonesia. Jika kita cermat, hilir mudik lalu lintas konten media sosial akan kita jumpai konten serupa yang mengarah pada kampanye  LGBT new version. Kita tidak bisa menutup mata ancaman nyata LGBT, karena pada dasarnya saat ini pengguna media sosial telah menyasar siapa saja tanpa melihat batasan usia. Dengan membentengi dan terus memantau perkembangan psikologis anak-anak kita maka usaha memutus mata rantai LGBT akan dapat kita lakukan.

Maka sebenarnya, siapa saja boleh memiliki channel youtube atau mentahbiskan diri sebagai youtuber dengan catatan agar dalam mengkonsep konten tidak asal-asalan apalagi mengunggah konten kontroversi yang akan mengakibatkan kemarahan publik seperti konten sensitif "LGBT".

 

Mewaspadai LGBT di Kalangan Pelajar

Anak-anak usia remaja adalah pengguna aktif media sosial yang harus mendapatkan pantauan serius dari siapa saja agar tumbuh kembang LGBT dapat dikenali dan diminimalisir sejak dini.

Ketika di lingkungan keluarga, maka peran orang tua sangat krusial agar tidak ada usaha untuk mengenal ataupun mengenali kampanye masif LGBT. Sebagai orang tua yang bijak maka jawaban logis atas berbagai pertanyaan dari anak-anak kita perlu mendapatkan jawaban yang bijak agar anak kita tidak semakin penasaran.

Ketika dilingkungan sekolah maka kewajiban sekolah dalam mengcounter kampanye masif LGBT harus terus dilakukan oleh siapa saja. Pembentukan karakter bukan hanya pekerjaan guru agama dan guru pendidikan pancasila saja, akan tetapi menjadi tanggungjawab bersama agar peserta didik yang saat ini sedang ditempa dilingkungan belajar menemukan pelajaran yang benar bahwa LGBT dengan kampanye masifnya harus dilawan dan dihentikan dengan berbagai upaya.

Dalam hal ini, sekolah dapat secara khusus merumuskan muatan kurikulum yang isinya perihal bahaya LGBT yang disusun oleh tim sehingga ada kesamaan persepsi ketika muatan kurikulum tersebut disampaikan kepada peserta didik dan akhirnya semua peserta didik memiliki pemahaman yang benar bahwa LGBT adalah bentuk penyimpangan perilaku seksual yang harus dihindari.

Bagi siapa saja yang sudah mulai yakin tentang LGBT harus mendapatkan pendampingan dari pemerintah secara terus menerus dengan mendapatkan penyuluhan agar dapat kembali pada kehidupan wajar di masyarakat.

Ketika dilingkungan masyarakat, maka seluruh pemangku kebijakan harus menerbitkan aturan baku bahwa segala bentuk tindakan yang mengarah pada terbentuknya embrio LGBT harus diantisipasi sejak dini agar tidak semakin masif menyebarkan bahaya LGBT di Indonesia.

Logis saja bahwa LGBT dengan berbagai bentuk penyimpangannya harus kita kenali sejak dini agar perilaku yang akan menjerumuskan pola pikir generasi bangsa dapat diantisipasi melalui langkah edukasi baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.

Bahwa LGBT adalah penyakit dan sampah masyarakat, oleh karenanya mari kita kampanyekan pola hidup sehat, seksualitas sehat tanpa predikat LGBT.

 

Penulis adalah

Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

SMA Islam Al Azhar 15 Kalibanteng Semarang

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Ariyadi Seorang Pendidik, Mengabdikan dirinya sebagai muslim pembelajar.