Dukung Penuh Program BIE-D, Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara: Investasi SDM Daerah
Sulawesi Tenggara - mendorong putra-putri terbaik daerah untuk mengikuti Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah
Buton Utara – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D. mengatakan bahwa investasi SDM daerah merupakan hal yang sangat penting dan harus menjadi prioritas. Apalagi jumlah penduduk Sulawesi Tenggara yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi baru sebesar 7,64% dari total populasi di provinsi tersebut.
Dengan kondisi tersebut, menurut Asrun Lio, salah satu langkah konkret dalam meningkatkan kualitas SDM masyarakat Sulawesi Tenggara adalah dengan mendorong putra-putri terbaik daerah untuk mengikuti Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) ini. Pernyataan itu ia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Program BIE-D Wilayah Sulawesi Tenggara, Jumat (9/8).
BIE-D merupakan program beasiswa yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM Indonesia dalam mendukung rencana pembangunan jangka panjang nasional menuju Indonesia Emas 2045. Program BIE-D ini mendorong pemerataan kualitas pendidikan dan pembangunan berkelanjutan di seluruh daerah di Indonesia.
Pada saat yang sama, Bupati Buton Utara, Dr. H. Muhammad Ridwan Zakariyah, M.Si. menyampaikan terima kasih kepada Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang aktif berkolaborasi untuk mewujudkan pembangunan daerah. Menurutnya, kehadiran APKASI telah menjadi main resource bagi sejumlah lembaga dalam memahami perkembangan dan pembangunan daerah di seluruh Indonesia.
Muhammad Ridwan Zakariyah yang sekaligus bertindak sebagai Koordinator APKASI Wilayah Sulawesi Tenggara itu mengungkapkan, salah satu program strategis APKASI untuk pembangunan daerah di bidang pendidikan adalah BIE-D. Oleh karenanya, ia berharap segenap pihak “bersinergi dalam mendukung program-program positif yang dapat memberikan kontribusi bagi percepatan pembangunan daerah”.
Hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Claro Kendari itu Dewan Pembina APKASI, Drs. Sokhiatulo Laoli, M.M. Ia menerangkan, APKASI sudah menandatangani nota kesepahaman bersama dengan 21 (dua puluh satu) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia dan perguruan tinggi di China dan Mesir. Selain itu, APKASI juga menjalin kemitraan dengan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN).
Menurut Sokhiatulo Laoli, penandatanganan MoU itu dimaksudkan untuk memfasilitasi putra-putri daerah untuk menempuh pendidikan tinggi. “Para calon generasi emas 2045 ini akan dididik untuk memberikan kontribusi nyata melalui bidang keilmuan yang dimiliki untuk mendukung peningkatan kualitas layanan publik daerah,” kata dia.
Kepada peserta sosialisasi BIE-D, Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, Dr. Himmatul Hasanah, MP. menyampaikan sudah ada ribuan mahasiswa yang merasakan manfaat dari program BIE-D ini. Ada tiga program yang disajikan, yaitu Program Reguler, Program Beasiswa Luar Negeri, maupun Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Untuk Provinsi Sulawesi Utara, APKASI memberi kuota 800 kuota untuk Program Reguler, 400 kuota untuk Program Beasiswa Luar Negeri ke China dan Mesir, serta 1.600 kuota untuk Program RPL bagi pendidik ASN/Non-ASN dan perangkat desa. Karena program ini dirancang untuk peningkatan kualitas SDM daerah, Himmatul Hasanah berharap partisipasi semua pihak terkait.
“Dalam hal ini APKASI juga akan senantiasai membangun sinergitas bersama Pemerintah Provinsi maupun stakeholder terkait agar program BIE-D dapat terlaksana sesuai dengan visi pendidikan nasional,” terang Himmatul Hasanah.
What's Your Reaction?