Murid yang pendiam, Bagaimana Cara Teman dan Guru Mendekatinya?

Pasti kita pernah melihat murid yang pendiam. Masalahnya masih ada yang salah memberi tanggapan kepada mereka yang pendiam ini sehingga justru menimbulkan kesalahpahaman. Jika sudah demikian, apa yang bisa teman sebaya dan guru lakukan?

Sep 19, 2023 - 06:24
Sep 19, 2023 - 06:23
 0
Murid yang pendiam, Bagaimana Cara Teman dan Guru Mendekatinya?
ilustrasi oleh freepik

Kepribadian dan karakteristik siswa dalam sebuah kelas bisa sangat beragam, mulai dari siswa yang aktif hingga yang pendiam. Penting untuk dipahami bahwa tidak ada yang salah dengan beragam karakter ini. Namun, penting bagi guru untuk memahami karakteristik masing-masing siswa dan memberikan dukungan yang sesuai agar siswa yang pendiam juga dapat merasakan pengalaman pembelajaran yang positif.

 

Ketika menghadapi siswa yang memiliki sifat pendiam, seringkali ada kesalahpahaman yang muncul. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa siswa pendiam hanya perlu dibiarkan dalam lingkungan sosial mereka, dengan harapan bahwa mereka akan mulai terbuka dengan sendirinya. Namun, pendekatan ini bisa jadi salah besar, karena tidak ada jaminan bahwa siswa pendiam akan secara otomatis mulai bergaul dengan teman-temannya. Sebaliknya, mereka mungkin merasa terpinggirkan dan semakin menjauh dari interaksi sosial. Stereotip lain yang sering melekat pada siswa pendiam adalah kesan bahwa mereka sombong, padahal kenyataannya mereka bisa memilih untuk diam karena berbagai faktor seperti trauma, sifat introvert, kenyamanan dalam kesendirian, atau bahkan pengalaman buruk seperti pernah menjadi korban bullying. Ada banyak alasan mengapa seorang siswa bisa menjadi pendiam, dan kita harus berhenti memberikan stereotip negatif kepada mereka. Alih-alih, kita harus memberikan dukungan dan perhatian kepada mereka.

 

Untuk menghadapi siswa pendiam, diperlukan pendekatan khusus agar mereka merasa diterima di lingkungan kelas. Mungkin kamu pernah mendengar curhatan dari siswa pendiam yang merasa kesulitan mendapatkan kelompok belajar, sering diabaikan dalam pertemanan, atau bahkan makan siang sendirian di kantin. Terkadang, melihat siswa yang merasa seperti "tak ada" dalam kelas bisa sangat menyedihkan. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk guru dan teman-teman sekelas, harus bekerjasama untuk mengatasi masalah ini.

 

Salah satu langkah pertama adalah menciptakan lingkungan yang ramah bagi siswa pendiam. Guru dan siswa lainnya dapat mendekati mereka dengan cara yang sederhana, seperti bertanya tentang pemahaman materi atau mengajak mereka ikut dalam aktivitas di luar kelas. Sikap-sikap kecil seperti ini bisa mengubah pandangan mereka bahwa masih ada orang yang peduli. Selain itu, sangat penting untuk menghindari diskriminasi dalam kelas dengan tidak memberikan label negatif kepada siswa pendiam. Ketua kelas juga dapat berperan dalam merangkul mereka yang merasa terpinggirkan.

 

Selanjutnya, perlu ada sanksi tegas bagi siapapun yang mencoba mengolok-olok siswa pendiam. Bimbingan khusus dari guru bimbingan konseling juga bisa membantu siswa pendiam untuk beradaptasi lebih baik di kelas. Namun, perlu diingat untuk tidak memberikan bantuan yang terlalu mencolok, karena hal tersebut dapat menimbulkan rasa cemburu di antara siswa lainnya.

 

Ketika ada siswa yang memilih untuk menjalani waktu sendiri, kita juga harus memberikan ruang bagi mereka, namun tetap memastikan bahwa mereka tidak merasa dijauhi. Pada dasarnya, tidak ada manusia yang bisa hidup sepenuhnya sendiri, dan kita semua bisa belajar dari satu sama lain. Menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua siswa, termasuk yang pendiam, adalah tugas penting bagi seorang guru. Kita harus menghargai keunikan setiap siswa dan merangkul perbedaan sebagai sesuatu yang indah. Bukankah itulah yang membuat dunia pendidikan menjadi lebih berwarna dan menarik?

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia