Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelaksanaan Kurikulum Prototipe

Pemerintah berkomitmen tidak akan melakukan pemaksaan saat diberlakukannya kurikulum 2022 pada seluruh sekolah.

Feb 1, 2022 - 02:48
Feb 5, 2022 - 17:49
 0
Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelaksanaan Kurikulum Prototipe
Nadiem Makarim, Menteri Kemdibud (Dok. kemdikbud.go.id)

Kemendikbudristek bersama Komisi X DPR RI menetapkan bahwa kurikulum prototipe resmi dapat diterapkan di sekolah-sekolah pada bulan Juli tahun 2022, pada tahun ajaran baru 2022/2023.  Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI mengatakan tidak ada paksaan dalam penerapan kurikulum baru.    

“Pelaksanaan kurikulum baru tergantung bagaimana kesiapan sekolah dan guru-guru untuk mencoba. Tidak ada perubahan kurikulum yang dipaksakan. Kurikulum prototipe adalah sebuah opsi, tergantung bagaimana keputusan sekolah untuk mau beradaptasi atau tidak,” tuturnya. 

Kurikulum baru 2022 ini sebagai bagian dari learning recovery dimana kembali pulihnya dunia pendidikan setelah mengalami learning loss yang cukup gawat darurat akibat pandemi Covid-19. Learning loss sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan atas hilangnya pengetahuan akibat kemunduran dalam proses akademik. Adanya kurikulum prototipe ini dinilai dapat mendukung pemulihan pembelajaran. 

Kurikulum prototipe lebih menekankan pada pengembangan karakter melalui pembelajaran berbasis proyek. Tiga karakteristik kurikulum prototipe yaitu: Pertama, menekankan pada pengembangan kemampuan soft skill dan karakter melalui pembelajaran berbasis proyek. Kedua, berfokus pada materi esensial yang memberikan kompetensi dasar seperti numerasi dan literasi yang mendalam. Ketiga, memberikan fleksibilatas untuk guru agar dapat melakukan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa. 

Kurikulum prototipe ini menjadi salah satu opsi, dimana seluruh satuan pendidikan dapat memilih untuk menerapkan salah satu dari tiga kurikulum nasional, yaitu kurikulum 13, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe. Salah satu dari tiga kurikulum tersebut dapat dipilih oleh pihak sekolah sesuai kesiapan dan kemauan masing-masing satuan pendidikan. 

Menurut Nadiem, setiap sekolah memiliki kemampuan untuk memilih mana yang sesuai dengan atmosfer satuan pendidikannya masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu nanti akan terlihat hasil dari penerapan kurikulum baru. Hingga semakin lama, masing-masing satuan pendidikan perlahan akan mengikuti alur perubahan kurikulum yang baru. Guna adanya fleksibilitas dari penerapan kurikulum baru ini adalah agar satuan pendidikan diberi waktu untuk mencoba beradaptasi secara perlahan hingga pada akhirnya ikut berubah sepenuhnya menuju kurikulum yang baru.  
 
“Jika sekolah dipaksa melakukan apapun sesuai keinginan pemerintah, maka tidak akan berujung sukses. Oleh karena itu perubahan harus datang dari kemauan diri guru-guru di dalam sekolah. Karena kemauan dari guru dan kepala sekolah untuk berubah, adalah kriteria terpenting untuk kesuksesan kurikulum baru,” jelas Nadiem. 

Aulia A.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow