Pentingnya Positive Parenting Dalam Perkembangan Pola Pikir Anak

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa metode pola asuh positif (positive parenting) lebih baik dan efektif untuk mendidik karakter anak. Mengapa demikian?

Jan 26, 2022 - 11:58
Jan 27, 2022 - 10:42
 0
Pentingnya Positive Parenting Dalam Perkembangan Pola Pikir Anak
Under pressure children (illustration by: by Anna Parini (newyorker.com)

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ketika orang tua terbiasa secara terus-menerus berteriak atau mengomel pada anak. Anak akan merasa frustrasi, marah, dan merasa bersalah setelahnya. Kemudian tanpa disadari anak akan terus menerus berperilaku buruk. Amy McCready selaku ahli parenting menyatakan bahwa setelah bekerja dengan ribuan masalah keluarga selama lebih dari 20 tahun, ia menemukan fakta bahwa mengasuh secara positif (positive parenting) adalah salah satu pola asuh yang paling efektif dan menjadi favorit bagi dirinya sendiri.

Lalu apa itu positive parenting

Positive parenting adalah sebuah konsep pola asuh yang menekankan pada sikap positif dan disiplin dengan mengedepankan rasa kasih sayang. Pola asuh positive parenting dilakukan secara suportif, konstruktif dan menyenangkan. Suportif berarti mengasuh dengan memberi dukungan penuh demi perkembangan anak, konstruktif yang berarti membangun anak dengan sikap positif dan menghindari adanya kekerasan maupun hukuman, dan dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Dengan demikian, positive parenting mengajarkan anak untuk berperilaku disiplin tanpa memberi hukuman tetapi mengajarkan disiplin dengan cara memberitahunya mana yang benar dan mana yang salah. 

Menurut Caley Arzamarski, seorang pendukung pola asuh positif dan psikolog anak, pola asuh positif pada dasarnya mendorong orang tua untuk "catch kids being good" atau menjadikan anak menjadi baik. Dalam hal ini, anak akan dibentuk dengan perilaku positif agar memberikan umpan balik yang positif pula sehingga tidak berfokus pada perilaku buruk. Lalu apa yang harus dilakukan untuk membentuk pola asuh positive parenting pada anak? 

Berikut adalah 5 cara positive parenting menurut Amy McCready:

1. Beri waktu berkualitas bersama anak 
Menghabiskan waktu berkualitas bersama anak secara teratur akan membuat anak merasa mendapatkan perhatian sehingga menciptakan hubungan emosional yang sehat antara orang tua dengan anak. Pada dasarnya anak dirancang untuk membutuhkan perhatian dan hubungan emosional. Ketika anak tidak menerimanya, mereka akan mencari perhatian dengan cara yang negatif. Waktu berkualitas yang dibutuhkan setidaknya 10 hingga 15 menit dalam sehari untuk mengetahui perkembangan anak. Memberikan waktu berkualitas pada anak juga akan membantu orang tua menciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna. 

2. Menetapkan aturan timbal-balik dengan menggunakan metode ‘when-then
Metode ini bisa dikatakan sebagai metode timbal baik. Metode ini dapat diterapkan dengan memberi penjelasan kepada anak bahwa apabila anak telah melakukan kegiatan yang melelahkan atau telah melampaui hal yang sulit. Maka hal yang menyenangkan akan terjadi. Hal ini, orang tua memberi penjelasan bahwa di balik sesuatu yang sulit akan selalu ada sesuatu yang membahagiakan pula.  

3. Jangan memberi hadiah pada anak
Sebuah studi menyakatan bahwa anak yang sering diberi hadiah cenderung kehilangan minat pada aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan hadiah tersebut. Namun anak akan berfokus pada hadiah yang ingin didapatkan. Hal tersebut akan merubah pemikiran anak bahwa tujuan dari ambisi yang dia lakukan bukan untuk mencapai kualitas yang diharapkan namun untuk mendapatkan hadiah. 
Sebaliknya beri dorongan pada anak dengan memberikan apresiasi berupa pujian seperti “wah kamu menjadi pemain terbaik dalam tim, keren sekali kamu bermain bolanya” atau “ibu lihat kemampuan bermain piano kamu semakin jago, bagus sekali, ibu akan dukung kamu terus untuk les piano” dan sebagainya  

4. Beri pengertian pada anak mengenai konsekuensi yang didapatkan atas perilaku tertentu
Orang tua dapat memperkenalkan konsekuensi atas suatu perilaku tertentu terlebih dahulu sehingga anak akan memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan mencari solusi. Orang tua juga perlu menyadari jika anak memaksakan sebuah konsekuensi tersebut hingga hal yang tidak diinginkan terjadi. Sebagai orang tua, kita harus mampu memberi pengertian pada anak bahwa hal buruk yang terjadi juga sebagai kesempatan bagi anak untuk dapat belajar dari sebuah kegagalan.  

5. Fokus pada apa yang bisa dikontrol  
Pada dasarnya orang tua memang tidak selalu dapat mengontrol perilaku anak, tetapi orang tua dapat mengontrol respon atas apa yang terjadi pada anak. Sehingga orang tua tidak perlu mempermasalahkan hal kecil yang tidak seharusnya diributkan. Hal ini dapat membantu anak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Sebagai contoh membersihkan kotak makan siang mereka. "Ibu senang menyiapkan makan siang sekolah kamu, apalagi jika kotak makan siang kamu sudah kamu cuci sepulang sekolah. Jadi ketika pagi ibu tinggal memasukkan makanan saja, itu akan memudahkan ibu" Kemudian bantu anak untuk mengingat tanggung jawab mereka dengan memberi catatan yang ditempel di tempat-tempat tertentu. Hal itu akan sangat membantu anak untuk mengingat tanggung jawab mereka. 

Beberapa orang beranggapan bahwa mengasuh anak secara positif dan terlalu lembut akan membentuk anak menjadi pribadi yang lemah. Anak menjadi kurang mampu menafsirkan reaksi terhadap emosi negatif apabila orang tua tidak membantu menunjukkannya. Namun para psikolog banyak membuktikan bahwa positive parenting dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, memupuk harga diri, kreativitas, keyakinan pada masa depan, dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Pada dasarnya orang tua memang memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak. Namun berbeda pola asuh, berbeda pula hasilnya. Pola asuh positive parenting diharapkan dapat menjadi referensi para orang tua agar mampu membentuk karakter anak yang lebih berfokus pada hal positif dibanding hal negatif.

Aulia A.

Referensi  : 
Arzamarski, Caley B. 2017. Catching kids being good: A practical guide to Positive Behavioral Interventions and Supports. (Unduh) https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/cbl.30250

Iswandiari, Y. 2021. “Apa Itu Pengasuhan Positif, dan Kenapa Penting Dilakukan Oleh Orangtua?”, (Online), https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/pengasuhan-positif-parenting/, diakses pada 07 Des 2021

McCready, A. 2021. “Here’s what makes ‘positive parenting’ different—and why experts say it’s one of the best parenting styles”, (Online), https://www.cnbc.com/2021/12/04/why-psychologists-say-positive-parenting-is-the-best-style-for-raising-confident-successful-kids.html, diakses pada 07 Des 2021

Samidi, N. 2016. “Apa Itu Positive Parenting”, (Online), https://mommiesdaily.com/2016/03/08/apa-itu-positive-parenting/, diakses pada 07 Des 2021

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow