Program Indonesia Pintar Cegah Siswa Putus Sekolah

Jun 21, 2021 - 06:08
Oct 1, 2021 - 10:27
 0
Program Indonesia Pintar Cegah Siswa Putus Sekolah

SahabatGuru – Di suatu siang yang cukup terik, seorang anak yang masih usia sekolah tampak sibuk memberi aba-aba sebuah mobil yang hendak parkir. Ya, anak itu memilih tidak bersekolah karena tidak ada biaya. Kehidupan keluarga yang pas-pasan memaksa dia membantu orangtua mencari uang.

Kebetulan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Paranto, melintas di depan anak itu. Paranto kemudian menghampiri dan bertanya kepada anak itu bersekolah di mana.

Si anak hanya menjawab kalau dirinya tak bersekolah. Alasannya, tidak ada biaya sehingga orangtua tak bisa menyekolahkannya.

Paranto pun tak tinggal diam. Dia langsung mendata anak tersebut. Tujuannya hanya itu, dia harus mengupayakan si anak itu bisa bersekolah kembali hingga mendapat ijazah paket A. Selanjutnya, dia bisa melanjutkannya ke paket B dan C.

“Kejadian itu tidak hanya terjadi pada satu atau dua anak. Banyak anak yang tidak sekolah di kabupaten kami. Bahkan ada 10 atau 20 siswa yang putus sekolah tetapi kemudian bisa melanjutkannya. Ya, mereka menjadi peserta didik di sekolah,” tutur Paranto.

Program Indonesia Pintar (PIP) dengan memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah menjadikan anak-anak yang sebelumnya menjadi tukang parkir seperti di OKU itu bisa kembali duduk di bangku sekolah.

Tidak ada lagi kisah pilu anak putus sekolah karena tiada biaya. Orangtua yang berpenghasilan pas-pasan tetap bisa menyekolahkan anaknya.

“Keberadaan PIP yang berhasil menarik peserta didik untuk kembali bersekolah seperti yang dialami anak yang menjadi tukang parkir. Ini banyak terjadi di Kabupaten OKU,” katanya.

Selain mengobarkan semangat peserta didik, program yang telah berjalan sejak tahun 2014 ini membuat kepala sekolah bersemangat mengajak anak-anak untuk sekolah.

Di Kecamatan Ulu Ogan, tutur Kadis, ada kepala sekolah yang tidak hanya mengedukasi orangtua agar menyekolahkan anaknya. Kepala sekolah sampai rela membelikan seragam untuk memancing anak agar mau bersekolah.

“Akhirnya anak-anak tersebut dapat terbantu dengan adanya PIP,” kata Paranto yang berharap program itu dilanjutkan. “Antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap PIP. Jadi, kami berharap agar PIP dilanjutkan supaya semakin banyak memberikan manfaat kepada anak-anak yang membutuhkan.”

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Sahabat Guru Inspirasi Indonesia Maju