Revolusi Sistem Pendidik

Jun 19, 2023 - 00:17
Jun 16, 2023 - 07:59
 0
Revolusi Sistem Pendidik
Foto ilustrasi di Freepik

Saat ini semua bangsa sedang melakukan revolusi dalam sistem pendidikan mereka. Bangsa Finlandia tercatat menjadi salah satu bangsa yang berhasil melakukan revolusi terhadap sistem pendidikannya hingga diakui dunia sebagai yang terbaik. Belakangan, Singapura berhasil menempati ranking 1 Programme for International Student Assessment (PISA) yang sebelumnya diduduki Finlandia. Bangsa-bangsa di kawasan Skandinavia, Kanada dan Selandia Baru mampu menempati rangking tertinggi PISA setelah melakukan revolusi terhadap sistem pendidikannya.

Kenapa mesti revolusi? Bukankah lebih aman bila kita melakukan perubahan evolusi atau reformasi, atau solusi lain yang risikonya kecil?

Revolusi selalu dimulai dari kesadaran terhadap kesalahan mendasar, sehingga diperlukan solusi dalam bentuk perubahan total. Kebanyakan manusia akan merespons sebuah revolusi dengan cara mempertahankan status quo, atau pilihan konflik sosial. Sementara kesuk- sesan sebuah revolusi sangat ditentukan oleh kekuatan gagasan dan soliditas pendukungnya. Itulah yang dilakukan Fin-

 

landia dan beberapa negara di atas, karena mereka memiliki narasi kuat dan kemampuan membangun gerakan sosial.

Bagaimana dengan Indonesia? Bangsa ini selalu memilih proses reformasi untuk mengubah sistem pendidikannya. Setelah reformasi berjalan hampir 20 tahun, bangsa ini masih menemui kesulitan untuk menjadikan sistem pendidikannya unggul, alih-alih terbaik dunia. Berdasarkan rangking PISA, bangsa kita selalu konsisten berada pada rangking terbawah.

Kenapa demikian? Karena kita, antara lain, selalu memulai perubahan dengan mengubah kurikulum. Bandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang memulai perubahan dengan cara meningkatkan kualitas guru, metode belajar-mengajar yang tepat, dan buku sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Inilah revolusi yang dimaksud dalam tulisan ini. Kita bukan sekadar membangun sekolah, tetapi kita sedang mengembangkan peradaban!

 

Kualitas Guru adalah Komponen Vital

Finlandia, Singapura dan lainnya memulai revolusi dengan membangun sistem rekrutmen guru yang terbaik. Proses seleksi dilakukan dengan sangat ketat dan sistematik. Hanya lulusan alumni perguruan tinggi terbaik dengan ranking terbaik serta memiliki bakat menjadi guru yang dapat lulus seleksi. Setelah itu mereka memperoleh pendidikan menjadi guru terbaik yang disediakan oleh negara, dan dilanjutkan pengabdian menjadi guru sesuai dengan passion mereka. Selanjutnya, guru harus memperoleh kesejahteraan memadai. Profesi guru, dengan demikian, merupakan salah satu profesi terhormat dan bergengsi di negara-negara tersebut.

Mari kita petakan upaya peningkatan kualitas guru kita. Asumsikan saja kita memiliki 10 perguruan tinggi terbaik. Kita tugasi ke-10 perguruan tinggi terbaik ini untuk melakukan rekrutmen calon guru dengan kualifikasi tertinggi, yaitu rangking 1-5 di kampusnya masing-masing untuk diseleksi sesuai bakat dan minat mereka. Para calon guru ini kemudian dilatih untuk menjadi guru yang terbaik. Dengan sistem seleksi dan pelatihan semacam ini, generasi tunas bangsa di sekolah akan dididik dan diajar guru-guru terbaik. Dalam waktu 23 tahun ke depan kita niscaya akan memiliki generasi terbaik di dunia.

Para guru terbaik tersebut mesti dapat mengembangkan metode pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan kuri- kulum. Idealnya kurikulum harus mampu mengasah seluruh potensi diri manusia.

Di Sekolah Alam, umpamanya, kurikulum dirancang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu sebagai khalifatullah fil ardh (pemimpin di muka bumi). Untuk menjadi pemimpin di muka bumi, manusia memerlukan 4 pilar kuri- kulum yaitu: (1) akhlak; (2) logika; (3) kepemimpinan; (4) bisnis. Keempat pilar ini akan membentuk manusia yang berakhlak mulia dan menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamien). Masing-masing pilar mengandaikan metode pembelajaran yang tepat.

 

Pembentukan Akhlak Mulia

Agar anak-anak kita memiliki akhlak yang mulia, kita harus melibatkan orang tua dan guru melalui keteladanan. Jika kita ingin anak-anak bersikap jujur, misalnya, kita jangan pernah marah terhadap anak. Anak-anak berbohong itu karena takut dimarahi orang tua atau gurunya. Kalau orang tua dan guru tidak pernah marah, anak-anak tidak punya alasan untuk berbohong.

Dalam Al Qur’an dinyatakan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam adalah suri teladan buat seluruh manusia. Nabi juga tak pernah berbohong, dan karena itu ia dipercaya semua kalangan serta bergelar al amien (dapat dipercaya). Jika kita ingin anak-anak kita rajin beribadah, mulailah dari orang tua maupun guru. Begitu pun dalam hal kebiasaan anak-anak kita membuang sampah pada tempatnya atau rajin membaca, dan seterusnya. Perlu kita pahami bersama, baik-buruknya se- buah bangsa sangat ditentukan oleh kuali- tas akhlak bangsanya. Jerman, Jepang dan Singapura menjadi bangsa hebat karena kualitas akhlak masyarakatnya.

 

Pembentukan Logika dan Sikap Ilmiah

 

Suka tidak suka saat ini Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin dunia. Kenapa ini bisa terjadi? Karena negara ini paling maju dalam membentuk logika warganya, sehingga banyak warganya yang berhasil mengembangkan sains dan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Pendidikan Indonesia lebih banyak memberi anak-anak hafalan, bukan logika. Semestinya pembentukan logika anak ada- lah dengan membangun sikap ilmiah, yang dimulai dengan mengamati, mencatat, membangun basis data, menganalisis data, membangun hipotesa hingga menjadi sebuah teori. Jika sebagian besar siswa di Indonesia memiliki sikap ilmiah yang baik dan menghasilkan logika yang kuat, yakinlah kita akan lebih maju dari negara mana pun.

 

Membentuk Sikap Kepemimpinan

 

Dalam konteks Islam, setiap kita adalah pemimpin. Setiap siswa, sejak dini, wajib memperoleh latihan kepemimpinan sehingga pada saatnya mereka memiliki kemampuan tinggi dalam memimpin serta amanah.

Sejak merdeka kita hanya memiliki segelintir pemimpin. Bahkan sampai hari ini kita masih sedikit melahirkan pemimpin berusia belasan tahun untuk mengemban amanah negara. Menurut statistik, rata-rata orang akil balig adalah usia 15-16 tahun. Metode belajar-mengajar yang paling tepat untuk melahirkan kepemimpinan adalah dengan Sekolah Alam Student Scout (SASS), yaitu sebuah metode belajar kepemimpinan yang mengintegrasikan konsep kepanduan dengan kemampuan hidup bersama alam. Sebab, salah satu bekal yang harus dimiliki setiap pemimpin adalah kemampuannya untuk menjaga keseimbangan alam.

 

Menumbuhkan Kemampuan Berbisnis

 

Kenapa harus ada kurikulum bisnis? Karena kita harus menjamin setiap lulusan sekolah mampu mencari nafkah secara mandiri. Salah satu penyebab angka pengangguran di Indonesia tinggi adalah kelangkaan lapangan kerja. Jika kebijakan ekonomi nasional tidak mampu menumbuhkan pengusaha baru, jutaan lulusan sekolah akan terpaksa menganggur. Tetapi apabila seluruh lulusan memiliki kemampuan untuk menjadi pengusaha, maka mereka akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi sesama yang belum bekerja.

Berdasarkan kajian terhadap kemajuan ekonomi sebuah bangsa, diperlukan minimal 2% jumlah pebisnis dari total populasi untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Saat ini Indonesia baru mampu melahirkan 0,2% pebisnis dari total populasi, sedangkan negara-negara maju rata-rata mampu melahirkan 10% pebisnis dari total populasinya. Karena kurikulum pendidikan di Indonesia hanya menyiapkan orang untuk bekerja, bukan melahirkan pebisnis.

Padahal kita punya bakat itu. Coba lihat di sekitar kita, banyak pengusaha Cina, pengusaha Arab, pengusaha Yahudi, pengusaha Minang, pengusaha Pekalongan, dan lainnya, yang umumnya lahir dari proses magang di bisnis keluarga.

 

Bakat dan Minat Anak

Pertanyaan mendasar bagaimana caranya sebuah sistem pendidikan bisa menghasilkan sebagian besar manusia dengan kualitas terbaik? Kenapa sistem pendidikan konvensional tidak mampu

melahirkan banyak orang pintar secara akademik? Berdasarkan penelitian dari tim Psikologi Universitas Indonesia pada 2013, terbukti 87% mahasiswa di Indonesia salah pilih jurusan, sehingga banyak dari lulusannya yang tidak bekerja sesuai dengan apa yang mereka pelajari. Bagaimana dengan jutaan siswa yang putus sekolah?

Dampak utama dari ketidaksesuaian antara bakat dan minat adalah produktivitas bangsa rendah. Berdasarkan hasil penelitian, seseorang akan menjadi yang terbaik, apabila bekerja sesuai bakat dan minatnya. Oleh karena itu, apabila kita ingin menghasilkan manusia dengan kualitas terbaik dengan talenta-talenta hebat maka kita harus menjamin setiap anak belajar sesuai bakat dan minatnya.

Ada anak yang berbakat akademik seperti yang selama ini kita ketahui, ada anak yang berbakat musik, olah raga, menolong orang, penyayang binatang atau tanaman, dan banyak lainnya. Amatilah kebiasaan setiap anak, baik sifat maupun aktivitasnya, lalu diklasifikasi dalam 45 kelompok. Misalnya kelompok bakat yang bersumber dari aktivitas musik, menggambar, menari, olah raga, penyayang binatang atau tanaman, memasak dan lainnya. Tetapi bakat juga banyak yang bersumber dari sifat seperti keras kepala, suka menolong, suka berkomunikasi dan banyak lainnya.

Pada anak berusia 16 tahun, kita bisa memanfaatkan aplikasi Talents Mapping (Pemetaan Bakat) untuk menemu-kenali bakat dan minat anak. Di Sekolah Alam setiap anak sekolah menengah wajib melakukan talents mapping untuk memastikan tempat magang yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Melalui proses pengamatan bersama orang tua dan guru yang kontinyu dan pemanfaatan aplikasi talents mapping, kita dapat menemu-kenali bakat dan minat setiap anak.

Integrasi Pendidikan-Bisnis

Untuk mengasah bakat dan minat anak, mulailah dengan mencari maestro (ahli) yang mau berbagi pengamalan dan ilmunya sebagai tempat magang anak. Mungkin akan timbul sejumlah pertanyaan seperti berapa banyak maestro yang dibutuhkan jika semua anak di sekolah berbeda-beda dalam minat dan bakatnya, berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh sekolah, dan seterusnya. Semua pertanyaan ini sesungguhnya dapat dijawab dengan cara mengintegrasikan sistem pendidikan dengan dunia bisnis.

Jika pemerintah mau memfasilitasi hal itu, pengusaha akan dengan senang hati mengintegrasikan bisnisnya dengan dunia pendidikan. Misalnya, pemerintah memberi insentif pengurangan pajak kepada mereka. Dengan konsep ini, pemerintah tidak perlu mendirikan ribuan SMK dan menyediakan ratusan ribu guru produktif dengan biaya puluhan triliun, yang hasilnya juga belum tentu sebaik apabila siswa magang bersama maestro. Melalui konsep integrasi ini, gap antara lulusan sekolah dan dunia bisnis dijamin tidak ada lagi. Keduanya dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, selain saling menguntungkan.

Bagaimana dengan fungsi tutorial yang tetap dibutuhkan oleh siswa maupun dunia bisnis untuk mengembangkan wawasannya? Hal itu dapat diatasi melalui, antara lain, sekolah digital atau digital campus.

Biaya terbesar dari sistem pendidikan di dunia adalah biaya tutorial terutama gaji guru dan dosen. Keterbatasan ekonomi dan waktu yang kurang fleksibel menjadi kendala utama anak Indonesia kuliah. Saat ini jumlah sarjana di Indonesia baru 30% dari total populasinya, sedang- kan negara-negara maju seperti Jepang dan Korea di atas 80%.

Perkembangan dunia digital saat ini banyak sekali knowledge dan tutorial de- ngan kualitas terbaik disampaikan dengan memanfaatkan teknologi digital. Sebagian besar knowledge yang dibutuhkan para siswa di dunia saat ini sudah tersedia di internet secara gratis. Bahkan ada sebuah sekolah digital bernama Coursera yang didirikan secara kolektif oleh kampus-kampus terbaik di dunia pada tahun 2012, saat ini sudah memiliki mahasiswa sebanyak 35 juta dan bertambah 6-7 juta setiap tahunnya.

Biaya pendidikan berbasis digital hanya ¼ dari ongkos pendidikan konvensional. Sekolah digital memiliki keunggulan dibanding pendidikan konvensional dalam tiga hal, yakni faktor biaya yang murah, fleksibilitas waktu, dan diakui dunia bisnis.

Karena biaya kuliah murah, seluruh rakyat Indonesia bisa mengakses perguruan tinggi. Semua siswa dapat belajar di mana dan kapan saja secara efektif, sehingga tidak ada lagi isu anak putus sekolah karena harus mencari nafkah membantu orang tua. Dengan sekolah digital, semua anak di negeri ini dapat menjadi sarjana, memiliki sertifikasi keahlian serta dapat merintis bisnis sendiri sesuai bakat dan minat.

Agung Y. Achmad

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Sahabat Guru Inspirasi Indonesia Maju