Tawuran: Masalah Kenakalan Pelajar yang Memerlukan Perhatian Serius

Tawuran menjadi suatu hal yang dilakukan oleh pelajar yang masih kurang pendidikan karakternya. Mengingat betapa masih labilnya mereka menjadi tantangan tersendiri bagi pihak yang terkait untuk menyelesaikan masalah ini

Oct 11, 2023 - 03:19
Oct 6, 2023 - 06:31
 0
Tawuran: Masalah Kenakalan Pelajar yang Memerlukan Perhatian Serius
ilustrasi oleh freepik

Tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan yang dilakukan oleh para pelajar yang dapat menyebabkan banyak masalah. Kegiatan ini seringkali melibatkan kekerasan fisik dan dapat mengakibatkan kerugian besar, mulai dari kerugian materi, cacat fisik, hingga kehilangan nyawa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya serius dari pihak sekolah, pemerintah, dan orang tua untuk mengatasi masalah ini.

Secara umum, tawuran adalah bentrokan fisik antara dua kelompok pelajar, biasanya terkait dengan keterlibatan dalam "geng" tertentu. Para pelajar ini sering menggunakan benda-benda berbahaya seperti gir motor, katana, celurit, dan batu sebagai senjata dalam tawuran. Tawuran tidak membawa manfaat positif sama sekali dan hanya menimbulkan luka, kerugian fisik, bahkan kematian. Banyak pelajar di Indonesia telah kehilangan nyawa mereka karena tawuran yang sia-sia.

Tawuran dapat terjadi ketika ada konflik antara anggota geng satu dengan anggota geng lainnya. Pertikaian ini seringkali berkembang menjadi konflik antara dua kelompok, dan bahkan bisa melibatkan pelajar dari dua sekolah yang berbeda. Ini terutama terjadi di sekolah yang menjadi "basis" bagi geng-geng pelajar nakal. Lebih buruk lagi, tawuran bisa menjadi tradisi, dengan senior-senior yang mengajarkan juniornya untuk memusuhi pelajar dari kelompok atau sekolah lain. Ini adalah sikap yang berbahaya dan tidak rasional. Oleh karena itu, budaya seperti ini harus dihentikan agar tidak ada lagi alasan bagi pelajar yang masih labil untuk terlibat dalam tawuran.

Karena pelaku tawuran ini masih dalam masa perkembangan yang labil, pihak sekolah harus memberikan perhatian khusus pada penguatan karakter mereka. Ini perlu dimulai sejak dini, karena anak-anak yang terbiasa berperilaku nakal sejak SD cenderung menjadi semakin nakal saat SMP atau SMA, terutama jika karakter mereka tidak pernah dibina. Penting untuk menghilangkan bibit-bibit permusuhan dan kenakalan yang bisa menjadi pemicu tawuran. Karena tawuran dapat dimulai dari hal-hal sepele seperti ejekan, penguatan karakter menjadi sangat penting agar pelajar tidak bertindak sembrono yang berujung pada bencana. Selain itu, perlu diterapkan peraturan yang memberikan efek jera bagi pelaku tawuran. Bila diperlukan, hukuman yang lebih berat harus diberikan kepada mereka yang terbukti memprovokasi tawuran. Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini, dengan Dinas Pendidikan memberikan arahan kepada sekolah dan guru untuk bersatu dalam pencegahan tawuran, sementara Dinas Sosial dapat berfokus pada rehabilitasi pelajar yang terlibat dalam tawuran karena masalah ini juga merupakan masalah sosial.

Namun, bukan hanya tanggung jawab sekolah, pemerintah, dan lembaga terkait. Orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah tawuran. Orang tua harus memberikan afeksi dan pendidikan karakter kepada anak-anak mereka, karena kedua hal ini dapat mencegah terjadinya kenakalan remaja. Jika anak-anak tidak mendapatkan afeksi dan pendidikan karakter di rumah, mereka mungkin akan mencari pengakuan melalui tawuran sebagai bentuk pelampiasan atas konflik yang mereka alami.

Dengan upaya serius dari semua pihak, termasuk sekolah, pemerintah, dan orang tua, kita dapat mengatasi masalah tawuran dan mencegahnya dari terus berlanjut. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan positif bagi semua pelajar.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia