Webinar Pendidikan Kabupaten Kuburaya-Apkasi-Sahabatguru-Kominfo: Siap Untuk Mempercepat Pemerataan Kompetensi Guru

Oct 4, 2021 - 15:25
Oct 5, 2021 - 13:11
 0
Webinar Pendidikan Kabupaten Kuburaya-Apkasi-Sahabatguru-Kominfo: Siap Untuk Mempercepat Pemerataan Kompetensi Guru

SahabatGuru yang saat ini masih konsisten dan berkelanjutan dalam memberikan fasilitas kepada para guru agar terus meningkatkan mutu pendidikan dan guru, hari ini tepatnya pada 4 Oktober 2021 mengadakan kembali webinar pendidikan yang bekerja sama dengan Kominfo RI serta APKASI dengan Kabupaten Kuburaya Kalimantan Barat serta 2000 lebih guru yang hadir untuk bisa mewujudkan guru cakap bermedia digital, cakap numerasi, dan berkarakter dalam menghadapi tantangan global.

Transformasi digital dalam masa pandemi seperti ini tidak sekadar menjadi ancaman bagi para pendidik, tetapi juga sebagai batu loncatan agar bisa mempercepat pemerataan dalam aspek kompetensi yang dimiliki oleh guru. Untuk itu, dalam webinar siang hari ini menghadirkan pakar dan praktisi pendidikan yang ikut serta dalam memecahkan permasalahan saat pembelajaran yang sesuai dengan topik webinar ini yaitu penerapan model-model penilaian hasil belajar dalam pembelajaran daring.

“APKASI yang memang sudah menjadi mitra bersama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara selama 6 tahun, terus bersinergi dan komitmen untuk mewujudkan mutu pendidikan yang lebih baik salah satunya dengan menyelesaikan problematika guru honorer, serta kompetensi guru melalui program pelatihan adalah sebagai upaya agar bisa lebih meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” ungkap Dr. Himmatul Hasanah, M.P. selaku staf ahli APKASI bidang pendidikan dan kebudayaan serta inisiator program SahabatGuru dalam sambutannya.

Hal ini tentu menjadi sebuah kesempatan agar guru-guru bisa memanfaatkan platform SahabatGuru, pelatihan, serta webinar ini untuk bisa terus berkembang dan menjadi pelopor dalam dunia pendidikan. Apalagi acara ini juga mendapatkan lampu hijau dari Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia secara langsung untuk bisa terus beriringan dengan program literasi digital dari Kominfo tersebut. Selain itu, karena proses pendidikan yang saat ini dibatasi oleh jarak yang mengharuskan guru untuk terus beradaptasi untuk bisa tetap bertahan dan bisa mempercepat usaha guru untuk menyeusaikan diri dengan model pembelajaran salah satunya hasil belajar siswa yang diharuskan bisa mengembangkan talentanya.

Begitu pula dengan pemerintah Kabupaten Sanggau, Paolus Hadi, S.IP. M.SI yang juga dewan penurus dan Bupati Sanggau, bahwa pembangunan sumber daya manusia secara merata dan berkualitas untuk bisa memajukan bangsa memang bisa diupayakan dengan menerapkan literasi digital, kemudian metode di pembelajaran daring yang membuat guru akan semakin maju dalam pemikirannya serta menguasai teknik yang baru salah satunya melalui SahabatGuru untuk mampu mempercepat pemerataan dalam hal kompetensi guru.

Bupati Kuburaya, H. Muda Mahendrawan, S.H, M.Kn juga beharap bahwa dengan adanya webinar dari SahabatGuru yang bekerja sama dengan APKASI serta Kominfo RI ini menjadi sebuah upaya dan batu lompatan bagi pendidik sebagai fasilitator untuk membantu memperkuat agar siswa bisa meningkatkan kompetensi.

Teknologi digital sebagai langkah percepatan tersebut yang memang tidak terlalu memperdulikan jarak yang jauh pun sebagai motivasi bagi guru untuk berjuang lebih keras agar bisa menyesuaikan menganalisis model-model untuk melihat hasil siswa. Hal ini bukan tanpa alasan, karena model hasil siswa tersebut sangat penting agar bisa menggambarkan dan memperlihatkan kecepatan serta kemajuan siswa di tengah pembelajaran daring ini.

Webinar pendidikan Kabupaten Kuburaya di siang hari ini menghadirkan dua narasumber yang sangat luar biasa, yaitu Pakar Asesmen Universitas Negeri Yogyakarta, artis, comedian, motivator, hingga dosen yaitu Dra. Das Salirawati, M.Si. beliau membahas mengenai soal HOTS sebagai instrument yang akurat dalam mengukur hasil belajar peserta didik pada pembelajaran daring. Das Salirawati ternyata bisa mematahkan paradigma yang mengatakan bahwa HOTS hanya bisa diterapkan untuk siswa kelas tinggi saja, tetapi ia juga percaya dan yakin bahwa soal ini bisa diterapkan di kelas rendah seperti PAUD ataupun Sekolah Dasar.

Sejalan dengan tujuan untuk bisa mempercepat pemerataan kompetensi para guru, soal HOTS bisa menjadi sebuah proses untuk mencapai hal tersebut karena memang model untuk menentukan hasil belajar siswa ini, tidak hanya tetang angka tanpa makna, tetapi tentang kompetensi yang harus akurat dan objektif walaupun memang harus effort lebih besar untuk menganalisisnya.

Kemudian ada pula pembicara yang tak kalah menarik yaitu dosen komunikasi Universitas Multimedia Nusantara, Ahli literasi digital dan anggota jaringan penggiat literasi digital yaitu Dr. Rismi Juliadi, S.T., M.Si yang akan membahas tentang permasalahan yang kerap terjadi pada peserta didik berkaitan dengan hasil belajar siswa yaitu mendeteksi plagiarism jawaban dan platform diskusi yang memberikan pembahasan soal. Di sana Dr. Rismi akan menjelaskan mengenai mencontek secara online yang mana hasil belajar akan sangat berpengaruh. Dan memunculkan tantangan baru bagi guru untuk bisa mempertahankan kejujuran hingga kedisiplinan dari siswa.

Dari sesi pematerian hingga tanya jawab di webinar pendidikan ini, SahabatGuru, APKASI, dan Kominfo menjadi salah satu fasilitator yang siap untuk mempercepat pemerataan kompetensi guru di seluruh Indonesia. Namun, hal tersebut harus diiringi dengan kemauan, tekad, pengorbanan, serta perasaan dari pendidik itu sendiri.

SahabatGuru sebagai inspirasi untuk Indonesia tetap maju akan selalu ada untuk para pendidik yang ingin mengambil peluang agar bisa memperbanyak insight yang memang benar-benar bermanfaat dan ingin menularkan kepada guru-guru yang lain untuk bisa memanfaatkan teknologi digital.

Sampai jumpa di webinar pendidikan lainnya, salam menanjak dari Kuburaya untuk Indonesia!

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Regina Maheswari Saniputri Mahasiswi yang menganggap bahwa dunia kepenulisan adalah takdirnya.