Dampak Parenting Style Bagi Karakter Anak. Kenali 4 Tipe Pola Asuh Ini! 

Parenting atau biasa disebut seni mendidik anak sangat populer akhir-akhir ini. Memang mendidik sudah dilakukan sejak dulu, tetapi hal ini mulai populer belakangan ini. Para orang tua modern menaruh perhatian lebih pada parenting karena berpengaruh sangat besar kepada sifat dan kemampuan hidup anak.

Dec 16, 2021 - 01:32
Dec 19, 2021 - 18:53
 0
Dampak Parenting Style Bagi Karakter Anak. Kenali 4 Tipe Pola Asuh Ini! 
Ilustrasi keluarga. Sumber: Google

Orang tua tidak bisa mengetahui bahwa pola asuh yang dijalankan saat ini pasti akan membawa kesuksesan pada sepuluh tahun mendatang atau tidak. Oleh karena itu toleransi terhadap ketidakpastian dan kemampuan untuk bertindak yang tepat dalam situasi yang tidak pasti merupakan hal penting dalam meningkatkan efikasi diri pada orang tua modern.

Menurut Schunk (1983) efikasi diri mengacu pada penilaian tentang seberapa baik individu dapat mengatur dan menetapkan tindakan dalam situasi tertentu yang mungkin mengandung unsur-unsur yang ambigu, tidak dapat diprediksi, dan mungkin menimbulkan stress.

Para ahli psikolog anak telah melakukan penelitian-penelitian mengenai pola asuh orang tua. Penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan antara pola asuh dan perilaku anak, pola asuh orang tua memengaruhi perkembangan anak dan mempengaruhi perilaku anak di kemudian hari.

Melansir dari Kontan.co.id dari tulisan Tiyas Septiana yang berjudul “4 jenis Parenting style dan dampaknya pada buah hati, orang tua harus tau,” menyebutkan empat jenis pola asuh. Parenting style ini merujuk pada penelitian ahli psikologi anak salah satunya Diana Baumrind. Baumrind menemukan tiga jenis pola asuh anak, ia menyarankan untuk menggunakan salah satu pola asuh ini. Kemudian penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Eleanor Maccoby dan Jhon yang juga psikolog. Ia menambahkan satu pola asuh dari tiga yang ditemukan Baumrind sebelumnya.

1. Authoritarian Parenting
Pola asuh otoriter banyak diterapkan oleh orang tua di Indonesia. Parenting style ini lebih fokus pada istilah, "orang tua selalu benar". Orang tua menganggap anak harus menuruti aturan orang tua tanpa membantah. Tidak jarang orang tua tipe ini tidak mau mendengar pendapat anaknya. Hukuman biasa diterapkan dalam pola asuh otoriter.

Orangtua menganggap membuat anak merasa bersalah lebih efektif dalam mendisiplinkan anak. Anak yang tumbuh dengan cara ini berisiko mengalami permasalahan harga diri. Mereka merasa tidak dihargai karena orang tua tidak mau mendengar pendapat mereka.

Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan gemar berbohong. Pada awalnya mungkin anak akan patuh, namun seiring berjalannya waktu, ia akan memberontak. Hal ini merupakan imbas orang tua yang terlalu keras sehingga anak belajar berbohong agar terhindar dari hukuman.

Mengutip dari sumber lain, Baumrind menemukan, anak yang diberikan dengan orang tua otoriter akan menjadi pribadi yang selalu patuh dan cakap. Namun sayang, meski cakap, anak cenderung menjadi pribadi yang tidak bahagia, tak memiliki kemampuan sosial, dan memiliki harga diri yang rendah.

2. Authoritative parenting
Pola asuh yang berwibawa atau authoritative parenting fokus membangun lingkungan yang positif untuk anak. Orang tua tetap memberi aturan sesuai dengan gaya mereka, namun tetap mendengarkan pendapat anak.  Untuk mendisiplinkan buah hati, orang tua tipe ini lebih menekankan pada kebiasaan baik seperti memberikan hadiah dan pujian.

Melansir Very Well Family, anak yang tumbuh dengan parenting style ini lebih bertanggungjawab. Mereka juga pandai mengekspresikan pendapat mereka.  Anak juga lebih bahagia dan sukses jika sudah dewasa. Gaya mendidik ini bisa membangun kebiasaan baik anak seperti memutuskan sesuatu dengan benar.

Melansir dari CNN Indonenseia, Baumrind menuliskan, gaya pengasuhan ini dapat mencetak pribadi yang bahagia serta gigih mencapai sukses di masa depan.

3. Permissive parenting 
Beberapa orang tua terkesan membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka mau.  Orangtua tipe ini menganggap anak akan selalu menjadi anak-anak, atau kita biasa mendengar, "namanya juga anak-anak". Mereka seakan membiarkan anak tanpa memberikan batasan. Jika terjadi hal yang serius, barulah orang tua mengambil tindakan. 

Parenting style ini juga tidak menerapkan disiplin yang ketat. Orang tua berharap mereka bisa dekat dengan anak layaknya teman.  Tidak jarang orang tua seakan membiarkan anak memilih tanpa memberikan arahan yang baik. 

Jenis parenting ini memiliki dampak yang tidak baik untuk anak.  Anak cenderung memiliki nilai akademik yang tidak bagus. Sebab, orang tua tidak menerapkan aturan yang ketat sehingga anak bisa bebas melakukan apa pun.  Karena tidak ada disiplin ketat, anak bisa mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas. Orang tua menjadi kesulitan mengatur konsumsi makanan seperti junk food pada anak.

Mengutip dari sumber lain, Pola asuh ini kerap mencetak pribadi yang tak mandiri. Mereka cenderung mengalami masalah yang berkaitan dengan kekuasaan dan berkinerja buruk di lingkungan sosialnya.

4. Neglectful parenting
Orang tua tipe ini tidak mau tahu dengan urusan anak-anaknya. Tidak jarang mereka tidak mengetahui perkembangan dan masalah yang dihadapi buah hati.  Anak dengan orang tua tipe ini sering tidak mendapatkan perhatian dan arahan dari orang tua.

Dampak dari tipe parenting ini bisa membuat buah hati tidak bahagia. Mereka juga mengalami kendala dalam akademik dan memiliki masalah perilaku.

Melansir dari CNN, dengan pola asuh seperti ini, anak cenderung tak memiliki kontrol diri di kemudian hari. Pola asuh ini juga mencetak pribadi dengan harga diri dan kompetensi yang rendah.

Sahabat guru, terlepas dari pola asuh mana yang dipilih, tentu semua orang tua menginginkan anaknya untuk tumbuh baik. Tentu pola asuh yang di terapkan melihat juga situasi dan kondisi yang terjadi. Tetapi perlu diingat setiap pola asuh yang diterapkan akan menimbulkan resiko atau dampak yang berbeda terhadap masa depan anak.

Galih N

Sumber:
Hayati F, Febriati A, (2019). Menjawab Tantangan Pengasuhan Ibu Bekerja: Validasi Modul
“Smart Parenting” untuk Meningkatkan Parental Self-Efficacy. Gajah Mada Journal Of Profesional Psychology, 5(1),1-14.
4 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Anak. CNN Indonesia (2019). https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191021200141-284-441607/4-jenis-pola-asuh-dan-dampaknya-pada-anak
Tiyas Septiana, (2021) “4 jenis Parenting style dan dampaknya pada buah hati, orang tua harus tau." Kontan.co.id. https://lifestyle.kontan.co.id/news/4-jenis-parenting-style-dan-dampaknya-pada-buah-hati-orangtua-harus-tahu?page=all.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Muh Galih Nirboyo Lulusan UIN Raden Mas Said Surakarta, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Penggantung harapan dalam setiap huruf dan kata.