Dukung Penuh Program Beasiswa Indonesia Emas, Pemkab Se-Provinsi Sulawesi Utara Melaksanakan Rakorwil

Minahasa Selatan, sahabatguru.com – Seluruh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Provinsi Sulawesi Utara berkomitmen untuk mendukung program Beasiswa Indonesia Emas Daerah (BIE-D) yang diinisiasi oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN). 

Setidaknya tersedia 980 kuota masuk program BIE-D untuk wilayah Sulawesi Utara yang disiapkan oleh APKASI bersama YPAN. Kuota masuk BIE-D tersebut terbagi dalam tiga program yakni program reguler sebanyak 300 orang, program beasiswa luar negeri (China dan Mesir) sejumlah 80 orang, dan program rekognisi pembelajaran lampau berjumlah 600 orang yang dikhususkan untuk pendidik ASN/Non ASN dan perangkat desa. 

Komitmen seluruh Pemkab di Provinsi Sulawesi Utara tersebut tertuang dalam hasil keputusan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Sulawesi Utara terkait Program BEI-D. Rakorwil tersebut digelar di lantai IV Kantor Bupati Minahasa Selatan pada Kamis, 28 Februari 2024.

Komitmen seluruh Pemkab di Provinsi Sulawesi Utara ini diapresiasi oleh Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, Dr. Himmatul Hasanah, S. Si., MP. saat memberikan sambutan dalam Rakorwil tersebut. Dirinya juga berharap agar Pemkab juga turut berpartisipasi dalam mengakomodir penerima BEI-D.

“Kami juga berharap partisipasi bapak/ibu Bupati untuk turut mengakomodasi putra-putri berprestasi yang sudah lulus dari program BIE-D nantinya, agar mereka bisa menyelaraskan pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan di daerah.,” tuturnya.

Di hadapan seluruh perwakilan Pemerintah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Himmatul Hasanah, S. Si., MP menjelaskan bahwa program BEI-D telah didukung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Program BEI-D juga telah bekerja sama dengan 21 Perguruan Tinggi terbaik Dalam Negeri dan beberapa Perguruan Luar Negeri.

“Program BIE-D ini memiliki fokus pada upaya pengentasan tingginya angkatan kerja terdidik yang menganggur berkonsep zero waste,” jelasnya di hadapan para peserta Rakorwil.

Dalam Rakorwil tersebut, Bupati Minahasa Selatan yang sekaligus Koordinator Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Franky Donny Wongkar, S. H., menjelaskan jika kesenjangan dalam mengakses pendidikan tinggi adalah masalah krusial yang perlu diselesaikan.

“Masalah tentang akses pendidikan yang belum sepenuhnya merata ini perlu diselesaikan. Pada kesempatan ini, saya mengapresiasi program-program yang telah terselenggara khususnya bidang pendidikan, seperti mendorong revisi UU Sisdiknas, problem kekurangan guru. Pada saat ini, terdapat program strategis yakni Beasiswa Indonesia Emas Daerah,” jelas Bupati Minahasa Selatan tersebut.

Terhadap Program BIE-D, Bupati Minahasa Selatan mengimbau agar memaksimalkan peluang tersebut melalui bantuan beasiswa daerah pada APBD tahun 2024 sesuai kemampuan masing-masing daerah.

“Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah ini diharapkan mampu menjadi agenda jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045 yakni dengan menyiapkan putra-putri yang terdidik dan siap berperan sebagai agent of change atas pembangunan daerah. Terakhir, mari kita bersinergi dalam mendukung program-program positif yang berkontribusi pada persepatan pembangunan daerah,” pungkasnya.

Pada acara Rakorwil tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang terdiri dari Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Pendidikan, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Bidang Humas dan Kerja sama Dalam Negeri dan Luar Negeri, Dr. Yaya Sutarya, M. Pd. Tim Konsorsium Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah dan Tim Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara juga turut hadir dalam acara tersebut.