Fasilitasi Percepatan Pembangunan Daerah, APKASI dan YPAN Gelar Sosialisasi Program BIE-D dengan Pemerintah Kabupaten se-Papua Barat
Manokwari – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) menyelenggarakan sosialisasi Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) untuk wilayah Papua Barat. Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung di Ruang Sasana Karya Kantor Bupati Manokwari pada Jumat (5/7) pagi.
Atas sosialisasi program BIE-D oleh APKASI dan YPAN itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou S. IP., MH. mengutarakan rasa terima kasih. Menurutnya, program BIE-D merupakan berkah bagi Papua Barat, karena dengannya aparatur negara dan generasi muda Papua Barat dapat berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.
Hermus Indou yang sekaligus menjabat sebagai Koordinator Wilayah APKASI Papua Barat ia berharap, “APKASI dapat memfasilitasi kerja sama antardaerah untuk mendukung percepatan pembangunan daerah, mengingat seharusnya semua daerah yang berada di Indonesia saling bahu membahu dengan kerja sama yang saling menguntungkan dengan potensi berbeda yang ada di daerah”.
Dewan Pembina APKASI, Drs. Sokhiatulo Laoli, M.M. menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) punya peran penting dalam mewujudkan SDM berkualitas. Oleh karenanya, APKASI berusaha memfasilitasi putra-putri terbaik daerah untuk dapat menempuh pendidikan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Di dalam negeri terdapat Program Reguler dan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program BIE-D sudah menjalin kemitraan dengan 21 (dua puluh satu) PTN terbaik di Indonesia. Sementara di luar negeri, terdapat beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi di China dan Mesir. Tidak cukup di situ, Sokhiatulo Laoli menyatakan bahwa tahun depan APKASI akan mengupayakan kerja sama dengan perguruan tinggi di Turki.
Melalui program BIE-D ini, ujar Sokhiatulo Laoli, “Para calon generasi emas Indonesia 2045 akan dididik untuk memberikan kontribusi nyata melalui bidang keilmuan yang dimiliki untuk mendukung peningkatan kualitas layanan publik daerah”.
Melanjutkan pemaparan Sokhiatulo Laoli, Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, Dr. Himmatul Hasanah, M.P. memaparkan progres program BIE-D. Menurutnya, tahun 2024 ini sudah ada sekitar 1000 (seribu) calon mahasiswa yang terserap dalam Program Reguler, sekitar 2000 (dua ribu) calon mahasiswa yang terserap dalam Program RPL, dan 12 (dua belas) calon mahasiswa untuk Program Beasiswa Luar Negeri ke Mesir, sementara untuk yang ke China masih dalam proses pendataan.
Untuk Provinsi Papua Barat, APKASI memberikan sebanyak 200 kuota untuk Program Reguler, 60 kuota untuk Program Beasiswa Luar Negeri ke China dan Mesir, serta 400 kuota untuk Program RPL bagi pendidik ASN/Non-ASN dan perangkat desa. Agar program ini berjalan dengan baik sesuai visi pendidikan nasional, Himmatul Hasanah mengatakan, APKASI juga akan senantiasa membangun sinergitas bersama Pemerintah Provinsi maupun stakeholder terkait.
“Kami juga berharap partisipasi Bapak/Ibu untuk turut mengakomodasi putra-putri berprestasi yang sudah lulus ini, agar mereka dapat menyelaraskan potensi pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan di daerah,” pungkas Himmatul Hasanah.
Selain perwakilan APKASI dan YPAN, hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Kepala Bedan Kepegawaian Daerah, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat selaku perwakilan dari Pemerintah Kabupaten se-Provinsi Papua Barat. Selain sosialisasi program BIE-D, APKASI dan YPAN juga mensosialisasikan berbagai program peningkatan mutu SDM.
What's Your Reaction?