Menteri Kominfo: 4 Peran Guru Dalam Mendukung Digital And Communication Skills
SahabatGuru - Situasi pendidikan saat ini menjadi sebuah tantangan, ujian serta dorongan bagi guru agar bisa terus bertumbuh. Selama pandemi, pendidikan adalah sektor yang paling terdampak. Hal ini sejalan dengan penelitian UNICEF bahwa 29 juta anak putus sekolah akibat pandemi. Belum lagi pengaruh media digital yang diterapkan dalam pembelajaran juga komunikasi bisa menjadi sebuah penyebab adanya masalah tersebut. Maka hal tersebut memang menjadi perhatian khusus, apalagi peran guru sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan siswa harus memikirkan agar bisa setidaknya meminimalisir masalah itu.
Maka dari itu, SahabatGuru bersama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara dan APKASI bekerja sama dengan Kementerian Kominfo RI telah memfasilitasi agar bisa mengusahakan para pendidik untuk terus berkembang dengan adanya pelatihan, platform digital, serta webinar pendidikan dengan Kabupaten Toraja Utara yang salah satu temanya adalah “Mewujudkan guru cakap bermedia digital, cakap numerasi, dan berkarakter dalam menghadapi tantangan global.” Webinar Pendidikan tersebut (23/09) mengundang Menteri Kominfo RI yaitu Johnny G. Plate untuk memberikan keynote speech dalam webinar tersebut.
Johnny berharap bahwa guru Indonesia bisa memanfaatkan webinar yang mengangkat topik “Optimalisasi sarana dan prasarana sekolah dalam mendukung digital and communication skills pada pembelajaran daring” ini karena memang guru sebagai stakeholder penting dalam pendidikan harus mendukung penuh penerapan media digital ataupun literasi digital agar peserta didik dapat terus bisa belajar literasi digital. Tidak hanya penguasaan teknologi, namun juga bermedia digital dan mampu mengaplikasikannya penuh tanggung jawab.
Selain itu, dalam hal communication skill yang mungkin terlihat sepele, namun sangat berpengaruh pada pembelajaran karena guru mau tidak mau harus mempelajari pembelajaran yang inovatif, kreatif juga terus meningkatkan talenta dalam konteks merdeka belajar pada siswa yang mana hal tersebut perlu dikomunikasikan dan diinformasikan secara tepat.
Nah, berikut adalah peran guru dalam mendukung digital dan communication skill yang dipaparkan oleh Menteri Kominfo RI dalam webinar pendidikan kemarin.
1. Menjadi fasilitator
Memang hal ini menjadi dasar bagi semua guru baik dalam pembelajaran secara daring maupun luring. Namun, yang patut diperhatikan bahwa fasilitator bukan sebatas memberikan sarana dan prasarana dalam bentuk benda saja seperti kuota internet, lalu kesempatan untuk pembelajaran luring atau PTM sementara, fasilitas di kelas, buku ataupun bahan ajar. Tetapi juga sarana dan prasarana dalam bentuk komunikasi seperti bantuan individual guru terhadap siswa yang memiliki permasalahan dalam belajar, atau prasarana seperti kesempatan untuk merasakan pembelajaran daring, pendidik memberikan informasi mengenai bahan ajar secara online, dan bisa dalam bentuk informasi atau pengetahuan mengenai sosialisasi platform digital.
2. Berperan untuk mengubah paradigma
Paradigma di sini dalam bentuk perspektif atau sudut pandang yang masih kurang tepat. Salah satunya adalah pembelajaran saat ini yang masih menekankan pada proses pembelajaran saja, padahal paradigma mengajar sudah menuju ke paradigma belajar. Maksudnya, “Pendidikan kini bukan sekedar menyampaikan pengetahuan dan informasi, tetapi bagaimana membantu siswa untuk search dan recovery apa yang bisa dicari dan ditemukan secara mandiri, juga media pembelajaran digital harus berdasarkan pada paradigma berpikir yang maju (growth mindset),” ungkap Menteri Kominfo RI dalam sambutannya.
3. Berperan sebagai pencetus pembelajaran yang adaptif
Peran guru dalam era digital menuntut solusi yang tepat dan adaptif terhadap lningkungan. Hal tersebut bukan hanya beradaptasi dengan pembelajaran online, sensitvitas sosial, dan rasional, jujur, serta mampu beradaptasi di lingkungan digital dalam pendidikan, melainkan juga mampu menekankan pada skill komunikasi, kolaborasi, inisiasi, kreativitas, dan inovasi. Hal tersebut harus diterapkan dan dicetuskan secara perdana oleh para pendidik karena selain guru harus mampu mengikuti perubahan zaman juga sebagai konsultan pembelajaran.
4. Penerapan multi teacher learning
Peran yang terakhir, guru harus bisa memperlakukan siswa dengan menerapkan multi teaching learning. Maksudnya, siswa dapat belajar secara dinamis; belajar di mana saja, kapan saja, dari siapa saja, dan dari berbagai sumber yang tidak terbatas. Lalu juga Jhonny mengatakan bukan terbatas pembelajaran yang efektif, tetapi mentransformasikan mental siswa untuk selalu siap dalam berkembang secara kreatif, memiliki pengaruh positif, bisa meningkatkan daya imajinasi siswa, serta kemampuan kritis yang bisa diasah untuk mengidentifikasi permasalahan secara tepat.
Dari 4 peran tersebut, guru dapat terus berkembang dengan bantuan pemerintah melalui Kementerian Kominfo RI, Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara, serta APKASI untuk terus menggelorakan gerakan literasi nasional Indonesia agar makin cakap digital melalui platform digital seperti SahabatGuru di seluruh penjuru tanah air.
Mari terus berkreasi dan beradaptasi salah satunya dengan mengikuti webinar dari SahabatGuru ini, demi Indonesia yang lebih baik dan guru yang lebih cakap dalam berbagai macam kompetensi.
What's Your Reaction?