Prestasi Gemilang Pelajar SD Indonesia di Olimpiade Matematika dan Sains Internasional

Jun 21, 2021 - 05:56
Oct 1, 2021 - 10:01
 0
Prestasi Gemilang Pelajar SD Indonesia di Olimpiade Matematika dan Sains Internasional

SahabatGuru Prestasi mengesankan diraih pelajar SD Indonesia di ajang International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) atau Olimpiade Matematika dan Sains Internasional tahun 2018. Pada penyelenggaraan IMSO di Xinjiang, China, pada 27 September sampai 4 Oktober 2018, hampir semua pelajar dari Indonesia meraih medali. Sebanyak 23 dari 24 pelajar yang dikirim yang membawa pulang dua medali emas, 13 perak dan delapan perunggu. Sebuah prestasi gemilang dari Olimpiade Matematika dan Sains Internasional yang diikuti 22 negara itu. “Alhamdulillah, tahun ini lebih banyak (medali) daripada tahun kemarin. Kali ini kita bisa membawa pulang 23 medali. Semoga ini memberikan motivasi kepada anak-anak kita untuk menyukai bidang matematika dan sains,” kata Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, akhir pekan lalu. Hamid menyampaikan untuk mencapai level tertinggi prestasi siswa, pemerintah terus memperbaiki kegiatan pembelajaran.Tidak hanya peningkatan secara fisik, baik dari sarana dan prasarana, tetapi juga, yang terutama, motivasi belajar dan bimbingan belajar. “Sebenarnya ini menjadi pembelajaran bagi semua daerah. Kalau pembelajaran literasi dasar, baca masalah, bahasa, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan Matematika kita siapkan dengan baik, fasilitas belajarnya baik, gurunya kita latih dengan benar, kegiatan pembelajarannya menyenangkan, pasti anak-anak kita itu meraih level tertinggi,” ujar Hamid. Dengan meraih 23 medali, pencapaian tim IMSO 2018 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Di Olimpiade tersebut, siswa yang meraih emas adalah Muhammad Fikri Aufa (SD Islam Terpadu Cahaya Insani, Temanggung) dan Steven Darren Wijaya (SD Cahaya Nur, Kudus) Sedangkan peraih medali perak, Stevenson C. Hudiono (SDS Kristen II Penabur, Jakarta Pusat), Elbert Tristan Lie (SDS Pelita Bangsa, Bandar Lampung), Fakhri Musyaffaa Ariyanto (SD Nasional KPS Balikpapan), Novin Raushan (SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta), Jack Howard Wijaya (SD Darma Yudha, Pekanbaru), Harltbert Mayer Hsia (SD Darma Yudha, Pekanbaru), Ahmad Boutros Fathir (SDUT Bumi Kartini, Jepara), Naistra F Wirdiyan (SD Alfurqan, Jember), Jesreel HT Sigalinging (SDS Kristen Penabur 4, Jakarta Timur), Clairine Aurel A (SD Tunas Indonesia Sejati, Jakarta Utara), Ben Robinson (SD Kristen Petra 10, Surabaya), Adeline Fedora C (SDS Fransiskus 2 Rawalaut, Bandar Lampung), Moch. Rakha Aryaputra (SDN Pedurungan Tengah 02, Semarang). Sementara itu, medali perunggu diraih oleh Wilbert Angkasa (SDS Pah Tsung, Jakarta Barat),  Pradipto Pandu M (SDN Rawajati 08 Pagi, Jakarta Selatan), Ni Luh Gita Gayatri (SDN Tegalkalong, Sumedang), Bilqis Sofia QA (SD Unggulan Sulawesi Permata Bangsa, Palu), Kelven Nathanael (SDK Santa Theresia, Surabaya), Dzaki Aulia Fadhil (SD Muhammadiyah 2 Kauman, Surakarta), Leonardo Valerian (SDS Darma Yudha, Pekanbaru), Franklin Filbert Irwan (SDS Darma Yudha, Pekanbaru). Steven Darren, peraih medali emas, menuturkan rasa senangnya meraih medali emas dalam kompetisi internasional tersebut. Baginya dia prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras, disiplin dan antusiasmenya mempelajari Matematika. “Setiap minggu saya harus bolak balik ke Semarang, hanya untuk mengikuti les,” ujar Steven. Baginya kesukaran soal Matematika seperti yang orang lain katakan, menjadi menarik untuk diselesaikan. Menurut dia, soal Olimpiade Matematika terdiri atas tiga sesi, yaitu isian singkat, uraian dan eksplorasi. Dari ketiganya, Steven mengungkapkan sesi uraian yang paling sulit. “Permasalahannya, solusinya harus dituliskan secara jelas dan ditulis dengan bahasa inggris,” ujar Steven yang memiliki cita-cita ahli komputer ini.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Sahabat Guru Inspirasi Indonesia Maju