Sosialisasi Program BIE-D dengan Pemerintah Kabupaten se-Provinsi Riau, APKASI Sebut BIE-D Harapan Baru bagi Pembangunan Daerah
Pelalawan – Bupati Pelalawan, H. Zukri Misran, S.E., mengatakan bahwa Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) telah menjadi main resource bagi sejumlah lembaga dalam memahami perkembangan dan pembangunan daerah-daerah di Indonesia. Peran APKASI menjadi penting karena realitasnya masih terjadi kesenjangan pendidikan antardaerah di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Zukri dalam kegiatan Sosialisasi Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) se-Provinsi Riau yang berlangsung pada Rabu (19/6) di Auditorium lantai III Kantor Bupati Pelelawan. Menurutnya, program BIE-D yang diinisiasi oleh APKASI ini merupakan agenda jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
Oleh karenanya, Zukri yang sekaligus menjabat sebagai Koordinator Wilayah APKASI Riau itu mengajak, “marilah bersama kita bersinergi dalam mendukung program-program positif yang dapat memberikan kontribusi bagi percepatan pembangunan daerah.”
Dewan Pembina APKASI, Drs. Sokhiatulo Laoli, M.M. mengatakan bahwa SDM berkualitas punya peran dalam meningkatkan daya saing daerah, memajukan IPTEK, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan itu, kata Laoli, “Pemerintah Daerah sangat memegang peranan penting dalam mengambil arah untuk memastikan kebijakan bidang pendidikan dapat berjalan secara tepat sasaran”.
Lebih lanjut, Laoli menyatakan bahwa program BIE-D ini merupakan harapan baru bagi daerah. Dengan program BIE-D, putra-putri daerah ini akan dididik untuk memberikan kontribusi nyata melalui bidang keilmuan masing-masing.
Kepada perwakilan Pemkab se-Provinsi Riau, Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, Dr. Himmatul Hasanah, M.P. menjelaskan, BIE-D merupakan program yang diperuntukkan bagi putra-putri terbaik daerah yang ingin menempuh pendidikan tinggi di dalam negeri dan luar negeri.
Himmatul Hasanah mengungkapkan, untuk Provinsi Riau, APKASI memberi 275 kuota beasiswa untuk program reguler, 75 kuota beasiswa untuk program luar negeri ke China dan Mesir, dan 550 kuota beasiswa untuk program rekognisi pembelajaran lampau bagi pendidik ASN/non-ASN dan perangkat desa.
Untuk melaksanakan program BIE-D, APKASI menjalin kemitraan dengan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) yang punya wewenang memberikan fasilitas, melakukan sosialisasi, serta melakukan monitoring dan evaluasi program. Himmatul Hasanah berharap seluruh pihak bekerja sama untuk menyukseskan program ini sehingga SDM daerah makin berkualitas.
What's Your Reaction?