Tanamkan Literasi Numerasi Siswa Melalui Pramuka
Pendidikan di Indonesia tidak hanya berbicara mengenai belajar di dalam kelas, tetapi juga terdapat kegiatan lain yang dapat menunjang pembelajaran. Berbagai kegiatan menyenangkan dapat ditemukan di sekolah. Mulai dari fasilitas sekolah, teman, wadah pengembangan bakat, dan lain sebagainya.
Berbicara mengenai wadah pengembang bakat bisa dijumpai di kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Ekstrakulikuler adalah kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan peserta didik sekolah atau universitas, umumnya di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakulikuler bertujuan supaya peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.
Kegiatan ekstrakulikuler memiliki ciri antara lain, kegiatannya bersifat non-pelajaran formal, dilaksanakan di luar jam belajar, dan bertujuan mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuan peserta didik di bidang non-akademik. Ada banyak kegiatan ekstrakulikuler yang dapat dijumpai. Kegiatan tersebut selain dapat menjadi wadah pengembangan potensi juga bisa menjadi penguatan literasi dasar. Salah satu literasi yang dapat dikuatkan ialah literasi numerasi.
Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang umumnya wajib dilaksanakan pada sekolah-sekolah di Indonesia dapat menjadi wadah untuk menanamkan pengetahuan literasi dan numerasi. Ada banya kegiatan pramuka yang memiliki kecocokan dengan numerasi. Di sini peran guru dan pelatih dapat menjadi pihak yang membuat program kegiatan materi pramuka sejalan dengan penguatan literasi numerasi.
Pramuka dengan segala macam kreatifitas yang menyenangkan dapat membantu dalam menguatkan literasi numerasi siswa. Beberapa kegiatan pramuka yang relevan dengan materi literasi dan numerasi sebagai berikut :
1. Belajar Sudut dari Semaphore
Dalam semaphore umumnya terdapat 27 gerakan sudut tangan. Gerakan ini membutuhkan peran penting tangan untuk membentuk sudut. Setiap perubahan gerakan tangan dapat diketahui bentuk sudutnya. Dengan pengetahuan gerakan aplikatif tersebut siswa dapat dengan mudah mengenal macam-macam sudut
2. Pioneering
Pioneering merupakan salah satu kegiatan kreatif yang ada di pramuka. Pioneering dilakukan dengan menggunakan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek. Seperti yang diketahui, peserta didik diminta untuk membuat sebuah objek berupa menara pandang, tiang bendera, jembatan, gapura, dan lainnya. Melalui berbagai model tersebut peserta didika akan belajar mengenai satuan panjang saat mengukur panjang tali dan tongkat, mereka juga dapat belajar mengenai bangun datar dan bangun ruang (seperti segitiga, persegi, persegi panjang, balok, dan limas), mengenal pola bangunan juga dapat dipelajari melalui kegiatan pioneering.
3. Belajar Pola dalam Kata Sandi
Kata sandi merupakan kumpulan karakter yang digunakan oleh pengguna jaringan yang mendukung banyak pengguna untuk memverifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut. Kemampuan literasi numerasi dapat dilatih melalui penggunaan simbol-simbol melalui matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui beberapa kegiatan pramuka diatas sekiranya dapat dengan mudah membantu peningkatan literasi numerasi siswa dengan cara yang mengasyikkan. Jadi kegiatan pramuka tidak hanya memperhatikan aspek kerativitas tetapi juga belajar mengenai literasi numerasi. Perlu adanya peran dari guru untuk lebih mempertegas aspek-aspek mana saja yang dapat dikaitkan dengan pembelajaran literasi numerasi, sehingga harapanya peserta didik dapat dengan mudah menyerna ilmu yang disampaikan.
Isna M.
Sumber :
Kemendikbudristek 2021. Modul Literasi Numerasi di Sekolah Dasar
What's Your Reaction?