Bupati Berprestasi Sampaikan Rahasia Bertahan di Era Digital
SahabatGuru - Webinar Pendidikan Kabupaten Jembrana yang diadakan Senin (11/10) sukses menebar banyak inspirasi bagi guru-guru di Kabupaten Jembrana, Bali. Salah satu praktisi pendidikan yang berkontribusi membakas semangat guru-guru tersebut yaitu Dr. Suyoto, M.Si. sebagai Pengajar Kepemimpinan Universitas Muhammadiyah Malang dan Bupati Berprestasi dari Bojonegoro. Dengan tema “Menumbuhkan Budaya Berpikir Kritis dan Berkembang sebagai Bekal Menghadapi Digital”, Dr. Suyoto, M.SI. menyampaikan urgensinya 4C bagi peserta didik di era yang selalu bertransformasi ini.
4C sebagai kompetensi penting yang harus dikuasai semua elemen, tak terkecuali oleh para guru-guru. Apa saja 4C itu? Pertama, Critical Thinking dan Problem Solving, yaitu berani mempertanyakan cara pikir kita sendiri apakah masih bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Kedua, Creativity, yaitu menemukan terobosan baru. Ketiga, Communication, yaitu mengomunikasikan terobosan yang ditemukan. Keempat, Collaboration, yaitu kemampuan untuk bekerja sama.
“4C termasuk kompetensi generik yang diperlukan dalam situasi apapun dimana pun. Saat ini muncul digital economy yang memerlukan pekerjaan yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Kondisi nyata bisa kita lihat pada pandemi saat ini. Covid-19 menyebabkan adanya revolusi-revolusi di bidang kesehatan, perbankan, e-commerce, mobilitas orang, pendidikan, tourism, dan agrikultur. Jadi, kemampuan di masa lalu sudah harus di-upgrade, salah satunya dengan 4C. Jangan heran jika kelak akan ada banyak pekerjaan yang hilang dan banyak pekerjaan baru yang muncul,” papar Suyoto.
Zaman makin maju, tuntutan pun makin kompleks. Kompetensi 4C termasuk kebutuhan yang sangat penting untuk bisa bertahan di situasi serba canggih ini.
“Kita perlu mendefinisikan ulang apa yang menjadi kriteria sukses. Karena zaman makin maju, definisi sukses sudah tidak ada patokan lagi. Jenis pekerjaan impian sudah tidak berlaku lagi untuk guru, dokter, ASN, dan pejabat saja. Kelak, banyak muncul jenis pekerjaan baru yang lebih dibutuhkan untuk dunia digital yang makin luas. Ternyata, bukan orang terkuat atau tercerdas yang akan sukses, tetapi merekalah yang selalu responsif menghadapi perubahan. Salah satu upaya responsif yaitu dengan menerapkan 4C,” jelas Bupati Berprestasi Bojonegoro ini.
Ada sebuah kutipan berkesan dari Ali bin Abi Thalib. Jangan besarkan anakmu seperti orang tuamu membesarkanmu, karena mereka lahir dari zaman yang berbeda. Kalimat ini patut diterapkan bagi orang tua maupun para guru yang ingin melahirkan generasi yang cerdas dan adaptif.
“Di era serba canggih ini, kesadaran spasial dan kesadaran sosial kadang tidak selaras. Oleh karena itu, perlunya memiliki lima kualitas kesadaran (hybrid), seperti kesadaran spasial, kesadaran sosial (nyata dan virtual), kesadaran kesejarahan, kesadaran computational/literasi digital, kesadaran spiritual. Guru hendaknya memiliki kemampuan masa kini, seperti komitmen, persiapan, tertata rapi, toleran, pandai cerita, terbuka untuk ditanya, inovatif, mengikuti teknologi, berjiwa sosia, kutu buku,” tutur Suyoto.
Di era yang seba penuh tantangan ini, diperlukan bekal cukup agar bisa menebas tantangan dan menangkap peluang. Kompetensi yang diperlukan di zaman ini harus dimiliki oleh semua elemen di bidang pendidikan, tak terkecuali para guru.
ANIS SAFITRI
What's Your Reaction?