Perkembangan PPPK untuk Perjuangan Kesejahteraan Guru Honorer

Pada Senin (15/11) Forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori usia 35 tahun ke atas pergi ke Jakarta untuk menemui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim di kantor Kemendikbudristek. Mereka mendapatkan informasi mengenai perkembangan dari seleksi PPPK yang telah dilakukan di tahap pertama dan berikutnya.

Dec 7, 2021 - 14:12
Dec 8, 2021 - 06:43
 0
Perkembangan PPPK untuk Perjuangan Kesejahteraan Guru Honorer
Nadiem doakan para guru honorer lulus ujian pppk guru 2021, sumber foto:detik.com

SahabatGuru - Dalam pertemuan tersebut, Menteri Nadiem didampingi Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahrir berpesan supaya guru honorer dapat turut menyukseskan program penerimaan guru honorer sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Pada seleksi tahap pertama, Menteri Nadiem mengatakan Kemendikbudristek telah berusaha memperjuangkan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK melalui afirmasi bagi guru honorer yang berusia di atas 35 tahun. Menteri Nadiem juga meminta agar guru honorer ikut mendukung penyelenggaraan proses seleksi PPPK dengan cara mengikuti seleksi tersebut.  “Sekiranya Anda (para guru honorer) tidak memberikan respon positif, terutama lewat media masa, tentunya akan menjadi demotivasi untuk kami di pusat,” ujar Menteri Nadiem.

Meskipun demikian, dalam perjalananya masih terdapat formasi yang kosong, sehingga MentEri Nadiem mengatakan akan terus mendorong dan mengoordinasikan dengan pemerintah daerah untuk membuka formasi baru. “Kami mohon dukungan dan kesabarannya, saat ini hanya melalui seleksi ini sebagai alat instrumen serta perlu diingat bahwa pengajuan formasi berasal dari pemerintah daerah,” ucap  Menteri Nadiem.

Hingga saat ini  kurang dari 200 guru honorer telah berhasil diangkat menjadi ASN PPPK. Perwakilan Forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori usia 35 tahun ke atas, Lina Kurniati turut mengapresiasi kebijakan tersebut. “Capaian ini hanya terjadi di era pemerintahan saat ini, perhatian yang diberikan kepada guru honorer begitu luar biasa,” ucap Lina.

Pasca seleksi PPPK tahap pertama, Kemendikbudristek akan segera membuka kembali penerimaan guru honorer ASN PPPK Tahap dua. Dirjen Iwan menyampaikan supaya guru dapat menyiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi tahap 2. “Tidak usah ikut bimbel berbayar. Yang bisa menolong Bapak dan Ibu (guru) adalah diri sendiri dengan mempersiapkan diri dan berdoa. Tidak lama lagi ujian seleksi kedua akan segera dilaksanakan. Gunakanlah waktu semaksimal mungkin,” kata Iwan.

Selesi tahap dua terbuka bagi seluruh guru honorer yang ingin menjadi ASN PPPK. Sedangkan afirmasi untuk sekolah induk hanya diberikan di ujian tahap 1. “Baik guru induk atau noninduk, lulusan guru PPG, individu yang memiliki sertifikat guru, dan belum mengajar. Seleksi kedua boleh memilih sekolah lain dan bukan sekolah sendiri tetapi masih dalam satu daerah kewenangan,” terang Iwan.

Untuk mekanisme seleksi tahap kedua masih sama seperti sebelumnya.  “Bagi yang belum lulus (seleksi tahap 1) jangan berkecil hati. Yang lulus sebanyak 173 ribu itu baru 35 persen dari formasi yang tersedia. Kami terus berusaha agar 306 ribu yang ada terisi semua di seleksi saat ini,” imbuhnya.


ISNA MAULIDA

Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/11/mendikbudristek-terus-perjuangkan-kesejahteraan-guru-honorer

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow